Polisi langsung turun tangan menyelidiki insiden putusnya jembatan gantung yang menghubungkan Desa Kregenan dan Dusun Kapasan, Pajarakan Kulon, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo. Penyelidikan ini untuk mencari tahu penyebab putusnya jembatan tersebut.
"Untuk kondisi putusnya jembatan akan dilidik oleh pihak Sat Reskrim untuk memastikan penyebab terjadinya peristiwa tersebut," kata Kapolres Probolinggo AKBP Tengku Arsya Khadafi saat dihubungi detikJatim, Jumat (9/9/2022).
Tengku menambahkan, saat ini polisi telah memasang garis polisi atau police line di jembatan tersebut. Pihaknya juga telah turun ke lokasi dan melakukan evakuasi korban. Para korban dibawa ke puskesmas setempat dan RSUD Waluyo Jati Probolinggo.
"Untuk saat ini personel Polres Probolinggo menggandeng instansi terkait sudah melakukan evakuasi serta pengobatan terhadap korban," kata Tengku.
Sementara itu, kondisi jembatan ini disebut masih layak. "Kalau untuk rapuhnya, jembatan masih layak," kata Camat Pajarakan, Rachmad Hidayanto.
Rachmad menyebut, setiap hari, jembatan dimanfaatkan masyarakat untuk melintasi sungai. Tak hanya dilintasi pejalan kaki, bahkan jembatan ini kerap dilalui kendaraan roda dua secara bergantian.
"Memang itu jembatan penghubung Desa Kregenan dengan Dusun Kapasan, Pacarakan Kulon. Kadang sepeda motor ada yang lewat," imbuhnya.
Sementara terkait putusnya jembatan, Rachmad menduga karena kelebihan beban. Saat putus, memang jembatan gantung itu tengah dilintasi puluhan pelajar yang mengikuti gerak jalan dalam rangka Hari Olahraga Nasional (Haornas).
"Cuma karena kelebihan beban dan digoyang-goyang itu. Tapi untuk kondisinya secara strategis (lama atau baru) saya tidak paham. Kemungkinan beban terlalu berat, biasanya anak-anak kadang-kadang kan mainan di jembatan, lalu digoyang-goyang sehingga penyangganya roboh dan terjadi lah tali penyangganya putus," tambahnya.
Jembatan putus saat pelajar gerak jalan tengah melintas, di halaman selanjutnya!
(hil/fat)