Akhir Hidup Dokter di Malang Gantung Diri Karena Asmara

Akhir Hidup Dokter di Malang Gantung Diri Karena Asmara

Tim detikJatim - detikJatim
Kamis, 08 Sep 2022 20:51 WIB
Gapura gang menuju rumah kontrakan lokasi dokter di Malang bunuh diri
Gapura gang menuju rumah kontrakan lokasi dokter di Malang bunuh diri (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Seorang dokter berinisial AR (29) nekat mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Dokter yang tengah menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Universitas Brawijaya itu ditemukan tewas gantung diri. Tewasnya dokter asal Gresik ini diduga dipicu masalah asmara.

Kasat Reskrim Polresta Malang Kota AKP Bayu Febriyanto Prayoga menyebut korban terakhir diketahui oleh teman-temannya pada Senin (6/9) malam. Kemudian besoknya korban tak masuk kuliah.

Karena tak masuk dan tak terlihat seharian, teman-temannya kemudian berinisiatif mencari ke rumah kontrakan teman wanita AR berinisial HA, yang berada di Jalan Monginsidi. Mereka ke sana sekitar pukul 15.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pagi tidak ikut kuliah, teman-temannya kuliah mencari. Kemudian teman-temannya ke kontrakan tersebut," tutur Bayu kepada detikJatim, Kamis (8/9/2022).

Namun saat di rumah kontrakan, HA dan temannya mendapati pintu rumah terkunci dari dalam. Saat diintip dari jendela, juga tak ada tanda-tanda ada orang. Curiga, HA dan temannya kemudian memanggil ahli kunci untuk membuka pintu.

ADVERTISEMENT

"Keadaan terkunci dari dalam. Dan saat dibuka bersama pemilik kontrakan, yang bersangkutan ditemukan gantung diri," ujar Bayu.

Temuan ini kemudian dilaporkan dan petugas langsung ke TKP. Sedangkan jenazah dievakuasi ke RS Syaiful Anwar (RSSA). Dari hasil visum et repertum, tak ditemui tanda-tanda kekerasan pada korban.

Polisi kemudian menyimpulkan korban bunuh diri. Meski begitu sejumlah saksi termasuk HA sempat diperiksa oleh pihak polisi. Namun polisi enggan menjelaskan lebih lanjut hasilnya.

"Sudah diperiksa termasuk saksi lainnya. Penyebabnya bunuh diri," kata Bayu.

Diketahui, korban tidak mengontrak di rumah tersebut. Namun, rumah tersebut merupakan kontrakan HA (28), teman wanita korban. Pantauan detikJatim, tampak rumah tersebut juga masih terpasang garis polisi di depan pintu.

"Iya, kita pasang. Khawatir ada yang masuk dan ambil barang-barang," kata Bayu.

Pengakuan saksi lihat dokter tewas bunuh diri, baca halaman selanjutnya!

Riska (30), penjaga rumah kontrakan tersebut mengatakan rumah kontrakan itu terbagi menjadi dua. Lantai pertama merupakan kontrakan dan lantai dua untuk kos. Riska menambahkan, lantai pertama selama ini dikontrak oleh HA. Menurutnya, HA juga merupakan seorang dokter di RS Syaiful Anwar (RSSA).

"Itu yang dipasang garis polisi adalah kontrakan, yang di atas kamar kos. Yang kontrak perempuan katanya dokter di RSSA," ujar Riska.

Riska mengaku tak mengenal pria yang ditemukan tewas gantung diri pada Selasa (6/9/2022), sore. Meski demikian, ia menyebut kerap ke rumah kontrakan. Ia mengatakan, peristiwa bunuh diri itu terjadi pada Selasa (7/9) sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu, ia tengah mencuci di belakang rumah.

"Saya pas nyuci baju, baru keluar setelah ramai ada banyak polisi," tutur Riska kepada detikJatim, Kamis (8/9/2022).

Usai peristiwa tersebut, dirinya mengaku kebingungan menghubungi HA. "Kan gak bisa masuk, karena ada garis polisi. Saya mbaknya gak bisa dihubungi. Sudah hampir satu tahun ini ngontrak," ujar Riska.

Riska sendiri mengaku tak mengenal dengan korban. Namun ia menyebut bahwa korban memang kerap datang ke rumah kontrakan HA.

"Kalau yang bunuh diri saya gak kenal. Tapi kayaknya sering ke sini. Kalau yang mbaknya (HA) saya sering ketemu," beber Riska.

Sementara itu, Yanto, Ketua RT setempat menegaskan, korban bukan penghuni rumah kos atau kontrakan di tempat kejadian. Karena selama ini Yanto tak menerima laporan korban menjadi salah satu penghuni tempat tersebut.

"Kami tidak ada laporan, itu (korban) bukan tinggal di situ. Saya tahunya pas kejadian dilapori ada polisi. Memang hasil penyelidikan polisi meninggal bunuh diri," ujar Yanto ditemui di rumahnya.

Setahu Yanto lokasi kejadian merupakan tempat kos. Ia pun terkejut ketika mengetahui ada ruangan yang dikontrakkan. "Sebenarnya itu rumah kos putri, tapi ternyata ada yang dikontrakkan. Perempuan yang kontrak, tapi ada temannya ke situ laki-laki dan bunuh diri," tegasnya.

Dari informasi yang dihimpun, HA merupakan teman wanita korban yang diduga ada jalinan asmara. Selama ini, HA sendiri kerap ke rumah kontrakan korban. Sedangkan motif bunuh diri diduga karena masalah asmara dengan HA.

Selama ini korban juga diketahui kerap mengancam akan bunuh diri. Ancaman ini dilontarkan korban jika hubungan asmaranya dengan HA putus.

Sebelumnya, seorang dokter di Kecamatan Klojen, Kota Malang tewas bunuh diri. Korban ditemukan tewas tergantung. Saat ditemukan, korban gantung diri dengan menggunakan seprei yang diikatkan di kusen kamar.

Korban pertama kali ditemukan teman perempuan korban berinisial HA (28) pada Selasa (6/9) pukul 17.00 WIB. HA curiga karena karena rumah dalam keadaan terkunci. Karena itu, ia kemudian mendatangkan ahli kunci agar bisa membuka pintu rumah korban. Namun saat masuk ke rumah, korban telah tewas dengan posisi menggantung.

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Halaman 2 dari 2
(hil/iwd)


Hide Ads