Cekcok antara seorang pria dengan polisi PJR viral di media sosial. Lokasinya diketahui berada di Jalan Tol Lebani, Gresik. Dalam video tersebut, sang pria menuding polisi telah memalak sopir pikap.
Belakangan diketahui, pria dalam video tersebut adalah Kepala Sumberrame, Wringinanom, Gresik, Sueb Wahyudi. Sueb yang memakai kaus dan celana pendek tampak keluar dari mobil. Dia lalu mendatangi polisi yang meminta uang tersebut.
Sueb juga menggedor-gedor mobil patroli Sat PJR. Sayangnya, polisi tersebut tak menjawab dan langsung kabut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bapak tadi minta 500 ribu ya? coba keluar. Buka, hei bapak polisi," kata Wahyudi di dalam video tersebut, Minggu (4/9/2022).
Polda Jatim sendiri telah memberikan klarifikasi atas kejadian itu. Polda membantah anggotanya telah memalak sopir pikap.
Berikut fakta-fakta cekcok antara kades dengan polisi PJR di Gresik:
1. Awalnya Lihat Ada Orang Tiduran di Pinggir Tol
Sueb mengatakan, awalnya dia tidak sengaja melihat dugaan pungli atau pemalakan tersebut. Saat melintas di gerbang tol Lebani, dia melihat ada 3 orang sopir pikap yang tiduran di pinggir jalan
"Jadi saya itu saya mau ke Gresik, pas lewat Gerbang Tol Lebani, saya lihat ada tiga orang tiduran di pinggir jalan," jelas Sueb.
Penasaran, Sueb lantas mendatangi dan bertanya. Sopir tersebut kemudian mengaku sedang berurusan dengan petugas polisi PJR Polda Jatim. STNK mereka ditahan.
2. Petugas PJR Diduga Minta Rp 500 Ribu ke Sopir
Para sopir pikap itu mengaku ke Sueb jika dimintai uang oleh polisi. Awalnya, polisi meminta Rp 500 ribu. Jika tidak bisa membayar, STNK mereka akan ditahan. Namun, uang para sopir itu tak cukup.
"Pas saya tanyai itu katanya dimintai Rp 500 ribu, jika nggak dikasih STNK akan ditilang. Sedangkan mereka ini hanya punya uang Rp 200 ribu, tapi polisinya nggak mau. Ketiga orang itu disuruh cari uang Rp 500 ribu," tambah Sueb.
3. Polisi Langsung Memberikan Surat Tilang dan STNK Setelah Direkam
Merasa kasihan, Sueb lalu meminta sopir tersebut untuk merekamnya. Sueb lantas menghampiri polisi tersebut. Dia ingin oknum polisi seperti itu tidak merugikan para sopir yang hanya memiliki gaji tak seberapa.
"Saya ini cuma membantu sopir itu. Karena kasihan, karena uangnya kurang, jadi nunggu lama di jalanan," tambah Sueb.
Menurut Sueb, setelah merekam kejadian itu, polisi PJR itu langsung memberikan surat tilang beserta STNK yang sempat dibawanya. Namun, Sueb menilai ulah oknum polisi yang tega memeras para sopir itu tetap salah. Ia berharap kejadian seperti itu tak terulang lagi.
"Saya itu merasa kasihan sama sopir-sopir itu. Belum BBM naik, ditambah pemerasan dari oknum-oknum yang menyalahgunakan jabatannya. Saya harap dari kejadian ini, tidak ada lagi oknum polisi yang melalukan hal yang sama," tambahnya.