Santri Tewas Dianiaya di Ponpes Gontor, Hotman: Halo Pak Kapolda Jatim!

Kabar Daerah

Santri Tewas Dianiaya di Ponpes Gontor, Hotman: Halo Pak Kapolda Jatim!

Tim detikSumut - detikJatim
Minggu, 04 Sep 2022 20:35 WIB
Hotman Paris saat memberikan di Palembang
Hotman Paris saat di Palembang dengan keluarga korban (Prima Syahbana/detikSumut)
Surabaya -

Pengacara kondang Hotman Paris mendapat aduan ibu bernama Soimah asal Palembang, Sumatera Selatan. Soimah mengadu bahwa anaknya seorang santri meninggal diduga dianiaya di Pesantren Modern Darussalam Gontor, Jawa Timur.

Hotman Paris kemudian menanggapi duka yang dialami Soimah itu. Dia pun mengunggah video di akun Instagramnya meminta Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta segera untuk mengusut kematian anak Soimah yang diduga karena dianiaya.

"Halo Pak Kapolda Jawa Timur, di sini ada seorang ibu yang datang ke saya bertemu Hotman di Palembang, katanya anaknya meninggal di Gontor 1, diduga tindak kekerasan," kata Hotman seperti dilansir detikSumut, Minggu (4/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mohon Pak Kapolda menyelidiki soal meninggalnya anak Bu Soimah ini, diduga ada penganiayaan," sambungnya Hotman.

Saat ini, almarhum anak Soimah itu telah dimakamkan. Meski demikian, kerabat Soimah menyebut kematiannya ada kejanggalan. Sebab kain kafan korban terdapat darahnya.

ADVERTISEMENT

"Saat dimakamkan kafannya ada darah, dan ganti kafan sebanyak dua kali," kata salah seorang kerabat Soimah di lokasi.

Sebelumnya, seorang ibu bernama Soimah asal Palembang, Sumatera Selatan mengadu ke pengacara kondang Hotman Paris. Dengan menangis histeris, Soimah mengadu bahwa anaknya seorang santri meninggal diduga dianiaya di Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Darussalam Gontor, Jawa Timur.

"Anak saya meninggal di Pesantren Gontor 1 Pak, yang di Jawa Timur," ujar Soimah sambil menangis duduk di samping Hotman Paris di Palembang seperti dilansir detikSumut, Minggu (4/9/2022).

Dijelaskan Soimah, anaknya bernama AM (17) itu meninggal dunia pada 22 Agustus 2022 lalu, pukul 06.45 WIB. Dan dia baru mendapat kabar 3 jam setelahnya, tepatnya pada pukul 10.00 WIB.

"Meninggalnya itu 22 Agustus kemarin, meninggal pukul 06.45 tapi kami baru dikabari pukul 10.00 WIB, awalnya mereka mau bicara sama ayahnya," katanya.

Soimah menduga putranya itu tewas karena dianiaya. Dia berharap kasus kematian anaknya dapat diusut tuntas. Dia pun menjelaskan alasan belum berani melaporkan ke polisi karena kasus ini bersangkutan dengan lembaga besar.

"Meninggalnya karena dianiaya, saya belum berani melapor karena urusannya kan dengan lembaga besar, jadi saya mohon bapak bantu kami," ungkap Soimah sambil terus menangis.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Razman Tak Terima Dituntut 2 Tahun Bui: Apa Ini Hukum, Pak Prabowo? "
[Gambas:Video 20detik]
(abq/fat)


Hide Ads