Setelah 3 pekan, hasil uji laboratorium terhadap sampel air dari Sungai Kalisari, Mulyorejo yang pernah berbusa awal Agustus sudah keluar. Sungai itu disebut mengalami pencemaran parah akibat limbah rumah tangga.
Setelah mengetahui hasil uji lab itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya Agus Hebi Djuniantoro akan mengambil sejumlah langkah.
Hebi menjelaskan salah satu langkah yang akan diambil yakni dengan mengharuskan pembuatan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) komunal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, dengan adanya IPAL komunal tersebut, limbah rumah tangga yang dihasilkan akan diolah lebih dulu sebelum akhirnya dibuang ke sungai.
Mengenai pembuatan IPAL pihaknya akan berkoordinasi dengan ITS dan organisasi perangkat daerah terkait lainnya. Hebi mengatakan pembuatan IPAL ini tidak mudah karena lahan yang terbatas.
"Nanti koordinasi dengan ITS bagaimana caranya limbah dari warga seperti deterjen, limbah cuci piring, ada alat yang bisa menetralisir sehingga masuk sungai sudah tidak ada lagi surfaktan," katanya, Kamis (25/8/2022).
Sebelumnya, ia mengatakan bahwa hasil laboratorium sampel air dari Sungai Kalisari di Mulyorejo itu memang tercemar limbah rumah tangga dengan kategori sangat parah.
"Hasil lab sungai menunjukkan level pencemaran sungai ada di level 4. Level 1 itu bersih, level 2 agak kotor, 3 kotor, dan level 4 paling kotor," kata Hebi.
Ia mengatakan, hasil uji laboratorium itu menunjukkan bahwa limbah yang dibuang di sungai merupakan limbah rumah tangga. Seperti air sisa deterjen, bekas cuci piring, dan lain-lain. Tidak ada limbah industri.
"Buangannya rumah tangga memang. Busa dari limbah kotoran deterjen, cuci piring, dan lainnya. Kalau dari industri, sepanjang sungai itu memang tidak ada," ujarnya.
Menurutnya, selain warga atau perumahan di sekitar sungai, ada sejumlah usaha rumahan dan hotel. Ada dugaan tempat usaha rumahan dan hotel itu turut membuang limbahnya ke sungai Kalisari.
"Ada perumahan, usaha rumahan, dan hotel yang membuang limbahnya ke sungai itu. Jadi sudah bisa dipastikan limbah tersebut karena limbah rumah tangga," ujarnya.
(dpe/iwd)