Sungai Fatufia di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) diduga tercemar limbah dari tenant atau perusahaan. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Morowali telah mengambil sampel air di lokasi untuk dilakukan uji laboratorium.
"Masih menunggu hasil investigasi tim PPLH (Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup) dan menunggu hasil pengujian sampel," ujar Kepala DLH Morowali Elyta Gawi saat dihubungi detikcom, Senin (30/9/2024).
Elyta menuturkan pihaknya telah meninjau lokasi sungai yang diduga tercemar limbah di Desa Fatufia, Kecamatan Bahodopi pada Sabtu (28/9). Dia menyebut dugaan sementara sungai tercemar limbah dari aktivitas perusahaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara dugaan (pencemaran limbah) dari aktivitas salah satu tenant, kelihatannya pembuangan air limbahnya itu langsung ke sungai," terangnya.
Kendati begitu, pihaknya lebih dulu akan menunggu hasil uji sampel air untuk mengetahui apakah benar sungai tersebut tercemar limbah atau tidak. Pemeriksaan sampel akan berlangsung selama sepekan.
"Saya arahkan ke teman-teman tim ambil sampelnya, diambil (diperiksa di) lab yang independen, di sini kan ada Sucofindo, bisa dimasukkan ke situ. Yang saya tahu ada prosesnya biasanya satu minggu (pemeriksaan sampel), (dan) untuk pengambilan sampelnya kan harus beberapa titik," jelasnya.
"Kalau dilihat warna, memang keruh, berubah warna, cuman apa kandungan tercemarnya kita belum tahu karena belum ada hasil lab, jadi kita belum tau apakah itu tercemar," sambungnya.
Sementara pihak perusahaan tambang, Dedy Kurniawan mengaku limbah tersebut merupakan rembesan dari aktivitas pengerjaan semen salah satu perusahaan kontraktor. Menurutnya, rembesan semen itu sampai ke sungai karena faktor cuaca hujan.
"Itu rembesan dari aktivitas semen, merembes ke sungai, kejadian seminggu lalu, (dari perusahaan) kontraktor, karena faktor hujan merembes ke sungai, andaikan tidak hujan ya normal-normal saja, karena hujan kita tidak bisa kendalikan," ujar Dedy.
Sementara dalam video beredar, tampak pria merekam sungai dengan kondisi air yang sangat keruh. Beberapa warga lainnya juga berada di lokasi.
Pria tersebut kemudian merekam salah satu warga yang memegang ikan mati. Selain itu, pria itu juga merekam beberapa ikan mati yang diambil dari pinggiran sungai.
"Ini ikan ini, korban dari limbah, mati ikannya ini disebabkan limbah yang beracun ini, ini di belakang rumah saya ini, airnya kayak susu ini, limbah dari mana kita tidak tahu ini, semua hewan-hewan air mati semua," ujar pria di balik video.
(sar/asm)