Pekerjaan petugas pemadam kebakaran tidak lah mudah untuk dijalani. Bahkan, tidak semua orang mampu melakukannya. Sebab, selain kecepatan, pekerjaan ini juga memiliki risiko yang tinggi.
Bagaimana tidak, bekerja sebagai petugas pemadam kebakaran memang mempertaruhkan nyawa. Apalagi, saat memadamkan kebakaran. Kepulan api hingga asap pekat pun nekat diterobos demi menyelamatkan nyawa seseorang.
Komandan Rescue Regu 1 Dinas PMK Surabata, Ghea Sebastian Ghufron mengisahkan suka duka yang dialami bersama timnya. Ia menyebut, baik momentum susah hingga senang telah dirasakan bersama.
Salah satu momen yang membuat hatinya membuncah, yakni saat mengingat di PMK ini mereka bekerja secara tim. Ia mengatakan, mereka tidak bekerja sendiri, kebersamaan pun terasa lebih kuat di dalam tim.
"Kemudian kalau kita merasa satu senang, yang lain senang, satu sulit yang lain merasa sulit. Selebihnya hanya bonus, seperti reward yang diberikan oleh pimpinan kepada kami, itu suka dan kebanggaan kita," kata Ghea saat ditemui detikJatim di Mako PMK Pasar Turi, Selasa (16/8/2022).
Sementara untuk duka citanya, Ghea mengatakan, setiap langkah yang dilakukan dalam setiap penanganan kebakaran, selalu memiliki risiko yang besar. Tak tanggung-tanggung, risikonya adalah nyawa mereka sendiri.
Oleh karena itu, petugas damkar tidak boleh gegabah, terlebih ketika muncul faktor X yang tidak pernah diprediksi di luar mereka. Itu menjadi hal yang tak terduga.
Kisah petugas damkar lainnya, di halaman selanjutnya!
(hil/fat)