Suka Duka Petugas PMK Surabaya Bekerja di Tengah Risiko Tinggi

Suka Duka Petugas PMK Surabaya Bekerja di Tengah Risiko Tinggi

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 16 Agu 2022 17:40 WIB
Petugas PMK Kota Surabaya
Petugas PMK Kota Surabaya (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Pekerjaan petugas pemadam kebakaran tidak lah mudah untuk dijalani. Bahkan, tidak semua orang mampu melakukannya. Sebab, selain kecepatan, pekerjaan ini juga memiliki risiko yang tinggi.

Bagaimana tidak, bekerja sebagai petugas pemadam kebakaran memang mempertaruhkan nyawa. Apalagi, saat memadamkan kebakaran. Kepulan api hingga asap pekat pun nekat diterobos demi menyelamatkan nyawa seseorang.

Komandan Rescue Regu 1 Dinas PMK Surabata, Ghea Sebastian Ghufron mengisahkan suka duka yang dialami bersama timnya. Ia menyebut, baik momentum susah hingga senang telah dirasakan bersama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu momen yang membuat hatinya membuncah, yakni saat mengingat di PMK ini mereka bekerja secara tim. Ia mengatakan, mereka tidak bekerja sendiri, kebersamaan pun terasa lebih kuat di dalam tim.

Petugas PMK Kota SurabayaPetugas PMK Kota Surabaya Foto: Esti Widiyana/detikJatim

"Kemudian kalau kita merasa satu senang, yang lain senang, satu sulit yang lain merasa sulit. Selebihnya hanya bonus, seperti reward yang diberikan oleh pimpinan kepada kami, itu suka dan kebanggaan kita," kata Ghea saat ditemui detikJatim di Mako PMK Pasar Turi, Selasa (16/8/2022).

ADVERTISEMENT

Sementara untuk duka citanya, Ghea mengatakan, setiap langkah yang dilakukan dalam setiap penanganan kebakaran, selalu memiliki risiko yang besar. Tak tanggung-tanggung, risikonya adalah nyawa mereka sendiri.

Oleh karena itu, petugas damkar tidak boleh gegabah, terlebih ketika muncul faktor X yang tidak pernah diprediksi di luar mereka. Itu menjadi hal yang tak terduga.

Kisah petugas damkar lainnya, di halaman selanjutnya!

"Terutama keselamatan di jalan terhadap pengguna jalan lain, kita disuruh cepat dan respons time 7 menit. Di balik itu semua risiko di jalan itu paling besar buat kami," ujarnya.

Risiko tinggi ini, tambah Ghea, kurang dipahami masyarakat. Ia menyayangkan aksi pengendara yang nyelonong saat mobil damkar tengah melaju di jalanan Kota Surabaya. Akibatnya, mobil damkar pun sempat terguling kemarin (15/8/2022). Maka, kesadaran diri masyarakat yang kurang itu bisa mempengaruhi pergerakan mereka di jalan.

"Salah satunya adanya mobil nyelonong tanpa ada pemberitahuan. Setiap orang pasti ada respons yang berbeda-beda. Sehingga menyebabkan ada hal baik dan buruk ketika di jalan. Kita sangat berduka kalau misalkan dalam setiap penanganan kita kurang disupport oleh masyarakat dan pengguna jalan lain," jelasnya.

Sementara itu, Driver Mobil PMK Matra Fire and Rescue, Moko Dwi Saputro mengatakan, untuk suka duka menjadi petugas damkar lebih banyak sukanya. Sebab kerja di sini merupakan pekerjaan yang sangat mulia.

Petugas PMK Kota SurabayaPetugas PMK Kota Surabaya Foto: Esti Widiyana/detikJatim

"Saling membantu, berbaur dengan teman-teman, saling support, banyak keluarga baru. Dukanya nggak ada, hanya kalau dari kejadian kemarin bisa dibilang musibah saja," kata Moko.

Sama halnya dengan Co Driver PMK, Ivananda Noor Firdaus. Jika dia pribadi, menjadi petugas PMK memang menjadi cita-citanya yang kini sudah tercapai. Maka, ia lebih banyak mengalami suka dibandingkan duka.

"Salah satu cita-cita saya yang sudah tercapai. Dukanya, saya termasuk baru di sini. Jadi masih banyak kejadian, trouble di jalan yang baru saya alami, yang tidak saya inginkan. banyak hal-hal lainnya yang terkendala yang belum saya tahu. Kebersamaannya saya suka di regu saya, selama ini baik-baik saja dan suasana membuat saya nyaman," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(hil/fat)


Hide Ads