3.150 Odha di Tulungagung Rawan Alami Diskriminasi

Adhar Muttaqin - detikJatim
Minggu, 26 Jun 2022 05:12 WIB
Puluhan Odha mengikuti kegiatan penguatan dan pendampingan Universitas Airlangga/Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim
Tulungagung -

Kasus Orang Dengan HIV-AIDS (Odha) di Tulungagung hingga saat ini mencapai 3.150 orang. Para Odha rawan mengalami diskriminasi dari lingkungan hingga fasilitas pelayanan publik.

Kepala Program Studi S3 Keperawatan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof. Dr. Nursalam saat di Tulungagung mengatakan, para Odha rawan terdiskriminasi, karena sebagian masyarakat belum memiliki wawasan dan pengetahuan yang cukup terkait HIV-AIDS maupun penularannya.

"Jadi sampai saat ini masih banyak masyarakat tidak tahu kalau ada Odha di lingkungannya, karena jika disampaikan maka biasanya akan didiskriminasi," kata Nursalam, Sabtu (25/6/2022).

Kondisi kesiapan lingkungan tersebut cukup berpengaruh. Sehingga banyak Odha yang memilih menutup diri terkait status yang dialami dari keluarga maupun lingkungan. Di sisi lain para Odha juga tidak memiliki kesiapan mental untuk terbuka di lingkungan.

Tidak hanya di lingkungan sekitar, stigma negatif Odha juga rawan terjadi di sejumlah layanan publik, kesehatan hingga pekerjaan.

Menurut Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur ini, tingginya kerawanan tersebut membutuhkan kolaborasi dari lintas sektor untuk mengeliminasi stigma negatif di masyarakat. Selain itu penguatan mental terhadap pribadi Odha juga perlu ditingkatkan, sehingga mereka mampu untuk melawan jika terjadi diskriminasi.

"Untuk itulah hari ini kami dari Universitas Airlangga melalui program pengabdian masyarakat kerja sama dengan PPNI, tokoh agama, tokoh masyarakat dan KPA dalam rangka untuk meningkatkan peran untuk meningkatkan kualitas Odha di Kabupaten Tulungagung," ujarnya.

Para tokoh agama dan tokoh masyarakat dinilai memiliki peran penting dalam mendorong gerakan antidiskriminasi terhadap Odha. Sebab pengetahuan yang disampaikan oleh tokoh di lingkungan akan lebih didengar oleh masyarakat.

Pihaknya melihat, Tulungagung merupakan salah satu daerah yang cukup responsif terhadap upaya penanggulangan HIV-AIDS. Kondisi itu dipengaruhi oleh kerja keras dari KPA yang berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan beberapa komponen lain.

"Tulungagung ini KPA-nya sudah bergerak baik, Pak Bupatinya juga sudah mendukung, dari legislatifnya juga mendukung," jelas Nursalam.



Simak Video "Video: Kata Kemenkes soal Tantangan Pemberian Obat ARV Bagi Remaja Terpapar HIV"

(sun/sun)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork