Kasus Orang Dengan HIV-AIDS (Odha) di Tulungagung hingga saat ini mencapai 3.150 orang. Para Odha rawan mengalami diskriminasi dari lingkungan hingga fasilitas pelayanan publik.
Kepala Program Studi S3 Keperawatan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof. Dr. Nursalam saat di Tulungagung mengatakan, para Odha rawan terdiskriminasi, karena sebagian masyarakat belum memiliki wawasan dan pengetahuan yang cukup terkait HIV-AIDS maupun penularannya.
"Jadi sampai saat ini masih banyak masyarakat tidak tahu kalau ada Odha di lingkungannya, karena jika disampaikan maka biasanya akan didiskriminasi," kata Nursalam, Sabtu (25/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi kesiapan lingkungan tersebut cukup berpengaruh. Sehingga banyak Odha yang memilih menutup diri terkait status yang dialami dari keluarga maupun lingkungan. Di sisi lain para Odha juga tidak memiliki kesiapan mental untuk terbuka di lingkungan.
Tidak hanya di lingkungan sekitar, stigma negatif Odha juga rawan terjadi di sejumlah layanan publik, kesehatan hingga pekerjaan.
Menurut Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur ini, tingginya kerawanan tersebut membutuhkan kolaborasi dari lintas sektor untuk mengeliminasi stigma negatif di masyarakat. Selain itu penguatan mental terhadap pribadi Odha juga perlu ditingkatkan, sehingga mereka mampu untuk melawan jika terjadi diskriminasi.
"Untuk itulah hari ini kami dari Universitas Airlangga melalui program pengabdian masyarakat kerja sama dengan PPNI, tokoh agama, tokoh masyarakat dan KPA dalam rangka untuk meningkatkan peran untuk meningkatkan kualitas Odha di Kabupaten Tulungagung," ujarnya.
Para tokoh agama dan tokoh masyarakat dinilai memiliki peran penting dalam mendorong gerakan antidiskriminasi terhadap Odha. Sebab pengetahuan yang disampaikan oleh tokoh di lingkungan akan lebih didengar oleh masyarakat.
Pihaknya melihat, Tulungagung merupakan salah satu daerah yang cukup responsif terhadap upaya penanggulangan HIV-AIDS. Kondisi itu dipengaruhi oleh kerja keras dari KPA yang berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan beberapa komponen lain.
"Tulungagung ini KPA-nya sudah bergerak baik, Pak Bupatinya juga sudah mendukung, dari legislatifnya juga mendukung," jelas Nursalam.
Sementara itu Sekretaris KPA Tulungagung Ifada Nur Rohmaniah, mengakui potensi stigma negatif terhadap Odha masih rentan terjadi di masyarakat. Namun pihaknya mengklaim saat ini di wilayah Tulungagung diskriminasi Odha mengalami penurunan yang cukup signifikan.
"Trennya turun. Dulu pada 2006 saat mulai ditemukan kasus HIV-AIDS di Tulungagung, diskriminasi masyarakat itu tinggi. Masyarakat punya ketakutan terhadap Odha. Tapi sekarang jauh berbeda," kata Ifada.
Untuk mengeliminasi diskriminasi tersebut pihaknya gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat melalui sesepuh lingkungan, tokoh agama dan hingga Odha sendiri.
"Salah satu yang sempat mengalami diskriminasi itu J. Dulu kalau ada kerumunan orang di lingkungan kemudian J datang pasti bubar. Belum lagi kalau anaknya ke tetangga maka bekas duduknya akan dipel," imbuhnya.
Namun hal tersebut dapat teratasi setelah tim gabungan turun langsung ke masyarakat untuk memberikan pemahaman. Saat ini J bisa diterima di masyarakat seperti warga yang lain.
Ifada mengaku dari 3.150 Odha ada sekitar 1.000 Odha yang mulai terbuka di lingkungan tertentu. Bahkan 300 di antaranya ikut berperan aktif dalam kegiatan penanggulangan HIV-AIDS.
"Ada yang sudah terbuka dengan lingkungan seperti berperan di kegiatan KPA. Ada juga yang sudah terbuka ke keluarga. Tapi ini menang butuh proses. Banyak faktor yang harus disiapkan," jelasnya.
Untuk penguatan mental dan rohani, KPA juga rutin menggelar majelis taklim sinau agama bersama para Odha. Selain menambah ilmu agama, kegiatan tersebut sebagai sarana sosialisasi Odha dengan lingkungan yang lebih terbuka.
"Diskriminasi harus dilawan bersama-sama. Kami juga pesan ke Odha untuk rutin minum obat ARV agar tetap sehat," jelasnya.
Simak Video "Video: Kata Kemenkes soal Tantangan Pemberian Obat ARV Bagi Remaja Terpapar HIV"
[Gambas:Video 20detik]
(sun/sun)