Banyuwangi menjadi lokasi penempaan sebanyak 51 Prajurit TNI Angkatan Laut (AL) dalam menjalani pendidikan pembentukan Komando Pasukan Katak (Kopaska). Para prajurit yang menjalani pendidikan pembentukan Kopaska yang berasal dari seluruh Indonesia ini, dilatih diberbagai medan sulit di Kabupaten paling ujung Timur Pulau Jawa ini.
Dipilihnya Banyuwangi, karena beberapa lokasi latihan adalah di hutan. Diantaranya di Selogiri, Kecamatan Kalipuro dan Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi.
"Kita sengaja melakukan latihan di beberapa lokasi hutan di Banyuwangi," ujar Komandan Sekolah Komandan Pasukan Katak Letkol Laut (P) Wido Dwi Nugraha kepada wartawan, Jumat (25/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Program pendidikan pembentukan Kopaska kali ini adalah angkatan ke-45. Mereka akan mengikuti pendidikan pembentukan Kopaska selama 10 bulan. Para siswa yang menjalani pendidikan pembentukan Kopaska ini terdiri dari 4 perwira yang berbeda angkatan dan berbeda pangkat. Selain itu ada 20 bintara dan 27 tamtama. Selama mengikuti pendidikan pembentukan Kopaska, semuanya siswa melepaskan pangkatnya.
"Kita mulai buka bulan Oktober lalu. Insya Allah Agustus kita penutupan. Karena mengingat pemberian materi ini semua levelnya harus sama, tidak membedakan perwira, bintara atau tamtama," jelas Alumni Akademi Angkatan Laut angkatan 49 tahun 2003 ini.
Dia menjelaskan, selama 10 bulan menjalani pendidikan, mereka berikan ilmu-ilmu seusai dengan profesi Kopaska. Di TNI AL, menurutnya, tugas Kopaska adalah sebagai satuan pelaksana peperangan laut yang bersifat khusus. Jika kapal atau KRI atau alutsista yang dimiliki AL tidak bisa digunakan atau dalam arti ada keterbatasan kemampuan alutsista tersebut maka Kopaska yang maju.
"Ilmu-lmu itu yang kita berikan. Kita memberikan ilmu tersebut dalam bentuk teori praktek dan latihan praktek," bebernya.
Untuk latihan praktek, menurutnya ada lima latihan praktek. Pertama adalah latihan praktek awal atau istilahnya disebut gerbang pembukaan sebelum memasuki pendidikan selama 10 bulan. Berikutnya ada latihan menembak. Ilmu menembak ini diberikan karena menembak merupakan kemampuan dasar seorang prajurit. Selanjutnya adalah latihan praktek Kepaskaan.
"Latihan praktek Kepaskaan itu diberikan ilmu-ilmu dasar tentang Kepaskaan," tegasnya.
Berikutnya, lanjut Wido, latihan praktek komando. Pada latihan ini para calon Kopaska dibekali dasar ilmu komando. Latihan praktek terakhir adalah latihan praktek Keparaan atau latihan praktek terjun. Latihan ini rencananya akan yang akan dilaksanakan setelah bulan puasa nanti.
"Untuk latihan Praktek Komando ini dilaksanakan selama 78 hari karena digabung dengan Latihan praktek Kepaskaan. Jadi dua Latihan Praktek itu kita gabungkan yaitu Latihan Kepaskaan kemudian Latihan Praktek Komando," bebernya.
Lebih jauh dijelaskan, latihan praktek Komando juga terdiri dari beberapa tahap. Antara lain tahap Komando. Tahap latihan ini laksanakan di wilayah Karangtekok, Kabupaten Situbondo beberapa hari lalu. Kemudian ada latihan Tahap Hutan yang dilaksanakan di wilayah hutan Selogiri, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.
Saat ini para siswa calon Kopaska ini sedang melaksanakan latihan Tahap Gerilya Lawan Gerilya. Dalam tahapan ini, siswa calon Kopaska dibagi dua kelompok. Satu menjadi seorang gerilya untuk menyerang yang lawan gerilya dan kemudian bergantian. Tahap latihan gerilya lawan gerilya ini dilaksanakan di wilayah Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi.
Pada pendidikan pembentukan Kopaska ini juga ada Tahap Lintas Medan atau patroli jarak jauh. Dalam tahap ini siswa calon Kopaska harus berjalan dari Banyuwangi sampai Surabaya. Namun, kata Dia, tahun ini latihan Lintas Medan ini dimodifikasi.
"Karena kita prajurit laut, jalannya dari Banyuwangi sampai dengan Pasuruan. Dari Pasuruan baru bergerak ke Surabaya dengan cara mendayung perahu karet," tegasnya.
Pada setiap kegiatan latihan, menurut tentara berbadan kekar ini, Sekolah Kopaska selalu melaksanakan kegiatan sosial kepada masyarakat di tempat pelaksanaan latihan. Pada akhir kegiatan latihan di wilayah Licin ini, Sekolah Kopaska akan memberikan bantuan berupa kepada salah satu rumah ibadah, santunan kepada anak yatim dan pengobatan massal.
"Ini sebagai bentuk sumbangsih sehingga kita bermanfaat bagi warga masyarakat tempat latihan," pungkasnya.
(hse/iwd)