Umbul Brintik Klaten, Dikunjungi Sultan hingga Tamu Luar Negeri untuk Terapi

Jelajah Umbul Klaten

Umbul Brintik Klaten, Dikunjungi Sultan hingga Tamu Luar Negeri untuk Terapi

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Selasa, 12 Des 2023 17:32 WIB
Umbul Brintik di Desa Malang Jiwan, Kecamatan Kebonarum, Klaten. Foto diunggah pada Selasa (12/12/2023).
Umbul Brintik di Desa Malang Jiwan, Kecamatan Kebonarum, Klaten. Foto diunggah pada Selasa (12/12/2023). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Dari deretan objek wisata mata air atau umbul yang dimiliki Kabupaten Klaten, Umbul Brintik tergolong unik. Umbul ini merupakan umbul terapi satu-satunya yang secara formal ditetapkan Bupati Klaten sebagai umbul terapi kesehatan.

Umbul Brintik secara geografis berbeda dengan objek wisata umbul lainnya yang ada di sisi utara Kabupaten Klaten. Umbul ini terletak di Desa Malang Jiwan, Kecamatan Kebonarum, wilayah selatan Kabupaten Klaten.

Jarak dari pusat kota Klaten sekitar lima kilometer. Untuk sampai ke umbul bersumber air alami itu, pengunjung bisa mengambil jalur jalan Jogja-Solo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sesampainya di simpang tiga bekas PG Gondang Winangun, langsung belok ke jalan raya ke arah Kecamatan Kemalang. Tiba di simpang tiga Pasar Basin, kendaraan tinggal mengambil ke kanan sejauh 100 meter sampai simpang tiga PTPN Kebonarum.

Dari simpang tiga itu belok ke kiri, kemudian lurus ke arah Kecamatan Karangnongko. Di tepi jalan raya akan bertemu gapura Desa Wisata Malang Jiwan dan lurus ke kanan sekitar 200 meter Umbul Brintik ada di tepi jalan.

ADVERTISEMENT

Area parkir mobil dan motor yang luas disediakan di dekat loket masuk. Harga tiket masuk hanya Rp 10.000 sudah free biaya parkir dengan jam buka mulai pukul 04.30 WIB sampai 17.30 WIB.

Di kawasan objek wisata Umbul Brintik, umbul utamanya berada paling barat, posisi paling tinggi dengan kedalaman sekitar 150 sentimeter. Airnya yang jernih dengan bebatuan andesit di dasarnya membuat mata air tersebut dijadikan umbul khusus terapi kesehatan.

Di bawahnya ada satu kolam khusus terapi dengan kedalaman yang lebih dangkal yang biasanya untuk pengunjung wanita. Di sisi selatan kolam wanita, ada dua kolam untuk dewasa dan anak dengan tampilan kolam modern berkeramik.

Di sisi utara juga ada dua kolam khusus anak bernuansa modern dengan wahana bermainnya. Total ada enam kolam di bawah teduhnya pepohonan dan panorama asri pedesaan itu.

Umbul Brintik di Desa Malang Jiwan, Kecamatan Kebonarum, Klaten. Foto diunggah pada Selasa (12/12/2023).Umbul Brintik di Desa Malang Jiwan, Kecamatan Kebonarum, Klaten. Foto diunggah pada Selasa (12/12/2023). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Jika detikers berkunjung ke destinasi yang satu ini, jangan kaget jika bertemu para lansia atau orang dengan kursi roda. Ya, karena konsep Umbul Brintik sebenarnya untuk terapi kesehatan.

"Dulunya umbul ini kan sejak lama ramai untuk sesirih, menyepi. Nah tahun 2017 ketika ada BUMdes dengan Dana Desa, akhirnya otak-atik kan orang butuh sehat sehingga konsepnya wisata terapi yang jadi satu-satunya mungkin di Indonesia," papar Kades Malang Jiwan, Suprianto kepada detikJateng di kantornya, Selasa (12/12/2023).

Dikatakan Suprianto, meskipun ada enam kolam sebenarnya semua untuk terapi kesehatan karena kandungan airnya sangat bagus untuk kesehatan. Baik kandungan mineral maupun pH.

"Kita sudah lab airnya, pH nya 8,2, mineralnya luar biasa, kadar oksigennya tinggi. Bahkan seorang profesor dari UGM mengelab airnya hasil TDS (total dissolved solid) di sini 40, artinya bisa langsung minum sebenarnya dengan debit 90 liter per detik," tutur Suprianto.

Umbul itu, sambung Suprianto, dikembangkan dengan Dana Desa sejak tahun 2017 sampai sekarang sudah menyerap sekitar Rp 2 miliar. Jumlah pengunjung terus naik tetapi sempat jatuh karena pandemi COVID-19.

"Sempat terpuruk saat pandemi COVID tetapi dua tahun ini mulai membaik. Sekarang pengunjung harian bisa 500, dan Sabtu 1.000 dan Minggu bisa 2.000 orang dari berbagai daerah, dari Medan pernah dari Papua juga ada," lanjut Suprianto.

Bulan November lalu, ungkap Suprianto, juga kedatangan Profesor Huang Zeiwei dan Profesor Xu Li dari Zhejiang Medical University. Keduanya mengambil sampel air dan menyatakan luar biasa.

"Bilang luar biasa kok ada air seperti ini. Selain itu artis seperti Yati Pesek dan Waljinah juga sering ke sini, kita juga dapat sertifikat dari RS Bethesda dan kerja sama dengan RSUP Dr Sardjito, juga dengan komunitas anak pengidap kanker untuk lokasi terapi," kata Suprianto.

Beberapa tahun silam, ucap Suprianto, juga ada investor dari Singapura yang akan membeli air setiap hari. Tetapi tawaran itu ditolaknya karena mendapat nasihat Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur DIY.

"Sri Sultan sering ke sini, saya sharing dengan beliau dan dibilang ojo pisan-pisan adol banyu (jangan sekali-kali jual air) jadi saya tidak berani. Juga Gusti Tedjo Wulan Solo juga pernah ke sini," imbuh Suprianto.

Sementara itu, Direktur BUMdes Sumber Makmur Desa Malang Jiwan, Hariyanto menyatakan untuk memfasilitasi pengunjung terapi, disediakan terapis gratis yang sudah dijadwalkan. Untuk pengunjung luar daerah disediakan home stay.

"Untuk pengunjung terapi luar daerah bisa menginap di home stay di rumah warga yang kita kelola. Ada sekitar tujuh rumah di sekitar umbul dengan biaya Rp 50.000 per malam," jelas Hariyanto kepada detikJateng di kantornya.

Sugiono, pengunjung asal Bantul, DIY mengatakan setiap sepekan dua kali dirinya mengantarkan istri terapi air Umbul Brintik. Setelah sekitar 10 kali kondisinya mulai membaik.

"Istri saya kan kebas, kalau salat berdiri tidak bisa. Tapi ini alhamdulillah sudah membaik, salat sudah bisa berdiri, tidak sakit lagi,'' kata Sugiono kepada detikJateng.

Halaman 2 dari 2
(rih/ams)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjateng

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads