Umbul Ponggok Walker, Sensasi Piknik di Dalam Air Tanpa Perlu Tahan Napas!

Jelajah Umbul Klaten

Umbul Ponggok Walker, Sensasi Piknik di Dalam Air Tanpa Perlu Tahan Napas!

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Jumat, 22 Des 2023 10:59 WIB
Wisata air Umbul Ponggok, Polanharjo, Klaten.
Wisata air Umbul Ponggok, Polanharjo, Klaten. (Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng)
Klaten -

Dari puluhan mata air atau umbul yang dimiliki Kabupaten Klaten, Umbul Ponggok merupakan yang paling istimewa. Umbul tua di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo itu tidak hanya memiliki air yang jernih tetapi kolamnya juga paling luas.

Umbul Ponggok tidak sulit dicari karena berada di tepi jalan raya Karanganom-Janti. Dari kota Klaten jaraknya sekitar 25 kilometer tetapi dari Jalan Jogja-Solo hanya sekitar 7 kilometer.

Untuk menampung air alaminya yang mengalir sepanjang tahun, kolam umbul Ponggok memiliki luas sekitar 70 x 40 meter. Mata air utama di sisi barat yang digunakan juga untuk instalasi PDAM.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sekitar kolam terdapat berbagai kuliner makanan ringan sampai masakan serba ikan. Harga sewa peralatannya pun tak mahal. Persewaan pelampung Rp 10.000, kaki katak atau fin Rp 10.000, dan snorkeling Rp 15.000.

Umbul Ponggok memiliki jejak sejarah panjang sejak abad 8-9 Masehi atau masa Hindu-Budha. Buktinya di pintu masuk terdapat batu Yoni dan sebuah arca di pekarangan warga pada utara umbul.

ADVERTISEMENT

"Di sekitar sini ada arca dan batu Yoni ini membuktikan umbul ini sudah ada dan dilestarikan di masa lalu. Setelah VOC datang, umbul ini dimanfaatkan untuk reservoir penampungan air untuk PG (pabrik gula) Ponggok, Karanganom dan Ceper," ungkap Public Relation Umbul Ponggok, Agus Santosa kepada detikJateng, Kamis (21/12/2023) siang.

Menurut Agus, debit air di umbul mencapai 800 liter per detik. Selain untuk mengairi pabrik gula (PG) dan pertanian di wilayah hulu, Umbul Ponggok menjadi pemandian orang-orang Belanda yang mengelola PG.

"Dipakai orang Belanda sebagai swimming pool private, di sekitar sini kan dulu permukiman Belanda pegawai PG. Pabriknya di timur umbul yang saat ini juga sudah jadi permukiman," tutur Agus.

Setelah kemerdekaan, terang Agus, umbul sempat dikelola pemerintah daerah tetapi mulai tahun 2009 dikelola BUMdes Tirta Mandiri. Seiring maraknya media sosial, Umbul Ponggok mulai dikenal luas sebagai destinasi wisata underwater air tawar.

"Kalau dulu wisata underwater itu di laut, di Ponggok ini underwater air tawar dengan risiko yang tentu saja lebih sedikit. Tahun 2011, mulai ada snorkeling dan kita tawarkan ke pengunjung sampai kemudian masyarakat menyewakan," sambung Agus.

Wisata air Umbul Ponggok, Polanharjo, Klaten.Wisata air Umbul Ponggok, Polanharjo, Klaten. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Agus mengatakan wisata bawah air itu kemudian berkembang menjadi ikon Umbul Ponggok yang tidak dimiliki wisata air lainnya. Kolam yang luas, air jernih dan kedalaman 1,5-2 meter menjadi keistimewaan Umbul Ponggok.

"Kolam yang luas, air jernih dan kedalaman sampai 2-3 meter membedakan dengan wisata lainnya. Di sini ada yang unik, wahana Umbul Ponggok Walker, kalau biasanya di laut ini di air tawar," kata Agus.

Agus mengklaim Umbul Ponggok Walker air tawar itu merupakan satu-satunya di Indonesia bahkan di dunia. Pengunjung bisa berjalan, berkegiatan di dalam air dan berinteraksi dengan ikan tanpa perlu tahan napas.

"Pengunjung bisa jalan-jalan di bawah air, berinteraksi dengan ikan dengan alat khusus, tanpa perlu tahan napas, alat disediakan dan ada pendamping khusus. Tarif Rp 150.000 untuk 20 menit sudah masuk foto dan videonya," papar Agus.

Wahana itu, ujar Agus, sering digunakan untuk prewedding atau syuting film. Untuk wahana lain, ada foto underwater dengan berbagai properti mulai dari sepeda motor, sepeda ontel, becak dan sebagainya.

"Untuk foto underwater Rp 60.000 bisa untuk empat orang disediakan berbagai properti mulai dari sepeda motor, sepeda ontel, becak, meja kursi dan sebagainya. Kegiatan wisata underwater itu sambil berinteraksi dengan ikan air tawar berbagi jenis, mulai koi, bawal, nila dan lainnya," imbuh Agus.

Ikan-ikan tersebut, tambah Agus, awalnya berfungsi untuk membersihkan lumut di dasar kolam sehingga kebersihan air terjaga. Tetapi akhirnya menjadi ikon karena bisa diajak interaksi.

"Ikan-ikan ini jinak dan biasa berinteraksi diajak foto atau ambil video. Ada yang bobotnya 10-15 kilogram dengan panjang setengah meter," tutur Agus.

Keunikan Umbul Ponggok disampaikan Agus, menjadi daya tarik sehingga sejumlah artis maupun pejabat negara pernah berkunjung. Untuk tiket masuk weekdays Rp 10.000 dan weekend serta tanggal merah Rp 15.000.

"Untuk tiket masuk weekdays Rp 10.000 dan weekend serta tanggal merah Rp 15.000. Jadi masih terjangkau untuk berenang maupun dengan berbagai wahana yang disediakan," pungkas Agus.

Pengunjung asal Jogja, Novi menyatakan Umbul Ponggok berbeda dengan wisata air lainnya. Semua masih alami tapi wahananya unik.

"Semua masih asli, kolamnya, ikannya, suasananya. Bisa renang, snorkeling tidak perlu ke laut melihat ikan," ungkap Novi.




(aku/rih)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjateng

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads