Erupsi dahsyat Gunung Merapi sudah berlalu 12 tahun. Banyak desa yang menjadi korban amukan abu vulkanik Gunung Merapi 26 Oktober 2010 lalu. Salah satunya desa yang ada di wilayah Klaten. Seperti apa kondisi desa-desa itu sekarang?
Desa-desa di Klaten yang menjadi korban amukan Merapi merupakan desa-desa yang ada di kawasan rawan bencana (KRB) 3. Setelah 12 tahun berlalu, sekarang ini kondisi desa-desa tersebut sudah pulih dan normal kembali.
"Selain bencana, ada berkah di baliknya karena kini Desa Balerante sudah kembali makmur, pulih seperti dulu. Sekarang banyak didatangi wisatawan," ungkap Kaur Perencanaan Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Jainu kepada detikJateng, Kamis (27/10/2022) siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jainu menyatakan, wisatawan semakin ramai datang melihat pemandangan alam. Tidak hanya wisatawan lokal tapi banyak juga yang dari luar negeri.
"Sekarang banyak didatangi orang wisata. Bahkan dari luar negeri sekarang hampir setiap hari ada, seperti dari Swedia, Jerman, Prancis dan lainnya," jelas Jainu yang juga koordinator organisasi pengurangan risiko bencana (OPRB).
Pada kesempatan berbeda, Sekretaris BPBD Kabupaten Klaten, Nur Tjahjono menjelaskan saat ini Merapi masih level 3 siaga. BPBD terus rutin melakukan koordinasi dengan masyarakat.
"Beberapa hari lalu kita koordinasi dengan teman-teman di KRB 3 untuk terus meningkatkan kewaspadaan. Ini masih di level 3 siaga," ungkap Nur Tjahjono kepada detikJateng.
![]() |
Selain dengan warga, imbuh Nur Tjahjono, koordinasi dilakukan bersama Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM). Terutama berkaitan rencana kontingensi wilayah yang digunakan objek wisata.
"Pihak TNGM sudah ke BPBD berdiskusi, TNGM sedang menyusun rencana kontingensi. Sebab beberapa wilayah digunakan untuk objek wisata," papar Nur Tjahjono.
TNGM, imbuh Nur Tjahjono, bersama BPBD akan mengadakan survei lapangan dan penyusunan dokumen. Dokumen itu untuk mengetahui apa yang harus dilakukan setiap level gunung.
"Harapan kami ketika dokumen jadi, apa yang akan dilakukan pelaku wisata bisa diketahui. Mulai level 1,2 dan 3, maupun 4, normal, waspada, siaga dan awas," lanjut Nur Tjahjono.
Pemetaan ancaman lain selain erupsi, sambung Nur Tjahjono, juga akan dilakukan dengan harapan akan lebih komprehensif.
"Pemetaan multiancaman di sekitar Merapi, ancaman selain ancaman primer yang bisa berpengaruh pada lokasi wisata. Terutama di wilayah KRB 3," kata Nur Tjahjono.
(apl/ams)