Heboh Tarif Nuthuk, Pengelola Gumuk Pasir Bantul Angkat Bicara

Heboh Tarif Nuthuk, Pengelola Gumuk Pasir Bantul Angkat Bicara

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Rabu, 01 Jun 2022 19:35 WIB
Karcis yang menunjukkan tarif pemotretan di gumuk pasir Tirto Segoro, jalan utama ke Kawasan Pantai Parangtritis,  Bantul.
Karcis yang menunjukkan tarif pemotretan di gumuk pasir Tirto Segoro, jalan utama ke Kawasan Pantai Parangtritis, Bantul. Foto: Istimewa
Bantul -

Sebuah video yang menunjukkan seorang perempuan meminta uang Rp 100 ribu ke pengunjung kawasan Gumuk Pasir, Parangtritis, Kabupaten Bantul, viral di media sosial. Pengelola gumuk pasir Tirto Segoro, lokasi di mana video yang viral itu direkam, angkat bicara.

"Itu tidak benar. Kalau parkir (Rp 100 ribu) tidak benar itu," kata pengelola gumuk pasir Tirto Segoro, Sukiman, kepada wartawan, Rabu (1/6/2022).

Sukiman mengatakan, tarif Rp 100 ribu itu untuk pemotretan, termasuk foto prewedding. Alasannya, pengelola telah menyediakan sejumlah fasilitas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau menggunakan fasilitas kamar mandi, tempat dandan, parkir, sudah bebas. Nanti masuknya di lokasi yang dikelola. Kalau (gumuk pasir) yang tidak dikelola tidak membayar," ujarnya.

Sukiman menambahkan, area di dekat pagar besi merah atau berada di sekitar tempat parkir itu merupakan lahan pribadi. Namun dalam praktiknya, lahan tersebut disulap menjadi gumuk pasir dan dikelola. "Tanah sendiri. Tapi itu juga dikelola, dibersihkan," ucapnya.

ADVERTISEMENT
Karcis yang menunjukkan tarif pemotretan di gumuk pasir Tirto Segoro, jalan utama ke Kawasan Pantai Parangtritis,  Bantul.Gumuk pasir Tirto Segoro di jalan utama ke Kawasan Pantai Parangtritis, Bantul. Foto: Istimewa

Soal penentuan tarif foto Rp 100 ribu, Sukiman mengaku tidak ada kesepakatan dengan Pemkab Bantul. "Tidak ada kesepakatan (dengan Pemkab Bantul), karena kegiatan ini (prewedding) menggunakan gumuk pasir yang dibuat bagus menggunakan alat berat, jadi biar seimbang," ujarnya.

Menurut Kepala Seksi Promosi dan Informasi Wisata Dispar Bantul Markus Purnomo Adi, dari hasil investigasi di lapangan, perempuan dalam video viral itu mengira si pengunggah video tersebut hendak melakukan foto prewedding.

"Jadi berdalih jika salah persepsi, dikiranya pengunjung yang datang mau foto prewedding. Kan seharusnya bisa ditanya dulu, mau apa ke gumuk pasir. Padahal di sana (pengunggah) akan foto menggunakan kamera pribadi, bukan untuk prewedding," ujarnya.

Terkait pemberlakuan tarif Rp 100 ribu untuk prewedding dan foto-foto, Markus menyebut hal itu memang hak pemilik lahan. "Tapi pelaku wisata harusnya tetap dan lebih mengedepankan sapta pesona dalam pelayanan," ucapnya.

Untuk diketahui, video itu diunggah di beberapa akun viral di Instagram itu bersumber dari akun dw****. Dalam video berdurasi pendek itu terdengar perekam video menanyakan mahalnya tarif masuk ke gumuk pasir.

"Kon (disuruh) bayar Rp 100 ribu padahal kita kerep ndene (sering ke sini) dan bayar parkir," kata pria perekam video tersebut.

Kemudian, ibu-ibu yang membawa segenggam kertas mirip karcis itu menjawab. "Soalnya lokasi yang ini punya pribadi punya hak milik, kalau di sana (gumuk pasir sebelahnya) milik Sultan Ground," jawab ibu-ibu tersebut.




(dil/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads