Gerobak sapi masih lestari di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bahkan ada bengkel pembuatan gerobak sapi yang masih berkegiatan memenuhi pesanan.
Lokasinya berada di Pedukuhan Karangasem, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Bantul. Salah satu pembuat gerobak sapi itu adalah Prapto Prayitno (85).
"Dari bapak, turun-temurun. Bapak saya sudah buat gerobak sapi dari tahun 1920 dan saya lanjutkan sampai sekarang," kata Prapto kepada wartawan di rumah sekaligus workshop-nya, Pedukuhan Karangasem, Kamis (24/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prapto mengaku mulai menjadi perajin gerobak sapi sejak tahun 1950, tepatnya setelah ayahnya meninggal dunia.
"Ini yang buat sudah dari tahun 1950-an. Saya masih membuat (gerobak sapi) karena masih suka dan laku untuk dijual," jelasnya.
Biaya pembuatan gerobak sapi
Menyoal tarif yang dia patok untuk membuat satu unit gerobak sapi, pria murah senyum ini mengaku mulai Rp 8 juta hingga belasan juta. Perbedaan harga itu menyesuaikan kayu yang digunakan.
"Untuk harga ya tidak pasti, bisa Rp 8 juta bisa Rp 10 juta. Semua itu tergantung kayu yang dipakai juga. Misal kalau pakai kayu jati itu Rp 15 juta dan kayu selain jati Rp 8 juta sudah komplet, tinggal pakai," ujarnya.
Namun, dia menyebut permintaan pembuatan gerobak sapi tidak bisa dilakukan setiap hari karena menyesuaikan pesanan. Apalagi pesanan yang masuk tidak mesti satu bulan sekali.
Untuk membuat satu gerobak sapi memerlukan waktu belasan hari. Prapto mengajak rekan sejawatnya untuk membantu membuat gerobak tersebut.
"Untuk membuat satu gerobak ini membutuhkan waktu 15 hari. Terus kalau membuat gerobak ini biasanya dibantu teman saya, karena kalau sendiri ya susah, apalagi saya sudah tua. Biasanya nanti saya yang mengarahkan, yang ditatah ini itu, gitu," ucapnya.
Terkait bagian mana yang paling susah dalam pembuatan gerobak sapi, Prapto mengaku pada bagian ban dan aksesoris. Dia pun memesan barang ke orang lain.
"Membuat roda, karena harus beli lungsuran (bekas) biasanya beli ban jip. Selain itu aksesoris seperti gribig dan tepong, karena saya hanya membuat gerobaknya dan lainnya harus pesan sendiri," katanya.
![]() |
Nama-nama bagian gerobak sapi
Secara rinci, Prapto menjelaskan, bahwa gerobak sapi memiliki sejumlah bagian yang memiliki nama sendiri-sendiri. Pertama adalah trucuk atau ujung kayu yang melengkung seperti bajak kayu pada bagian depan gerobak.
Selanjutnya gribig, yakni dinding anyaman berwarna-warni yang ada di sebelah samping kanan dan kiri gerobak sapi. Lebih lanjut, ada tepong yaitu nama untuk bagian penutup belakang gerobak, klusut yakni rem, gulak yakni tali rem, dan manukan adalah kayu panjang menengadah ke atas.
Ada pula tempat leher sapi yang disebut sambilan, lalu angkul-angkul yaitu kayu yang menggelantung untuk mengunci leher sapi, dan dadung yaitu tali untuk sapi. Kemudian sikon adalah segitiga yang menghubungkan cancatan dengan badan gerobak, serta tumpangsari yaitu tempat bajingan duduk untuk mengendalikan sapi.
"Selain membuat, saya juga bisa memperbaiki gerobak sapi. Tapi untuk biayanya nanti lihat kerusakannya dulu," imbuhnya.
(rih/dil)