Siapa Sangka, Bajingan Punya Makna Mendalam Bagi Sopir Gerobak Sapi

Siapa Sangka, Bajingan Punya Makna Mendalam Bagi Sopir Gerobak Sapi

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Rabu, 23 Feb 2022 15:42 WIB
Wisata keliling desa sambil menikmati hamparan sawah dengan naik gerobak ada di Bantul, Yogyakarta. Sensasinya, serasa kembali ke zaman dahulu alias jadul!
Wisata keliling desa sambil menikmati hamparan sawah dengan naik gerobak ada di Bantul, Yogyakarta. (Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng)
Bantul -

Meski lekat dengan makna negatif, kata bajingan sebenarnya memiliki makna mendalam bagi para sopir gerobak sapi di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bajingan dimaknai sebagai orang yang meski sering bepergian namun tak pernah meninggalkan kewajibannya beribadah.

Salah seorang sopir gerobak sapi, Sriyanto (48), mengungkapkan jika bajingan memiliki filosofi yang dalam bagi kalangan mereka. Sehingga dia menampik jika bajingan sarat akan makna negatif.

"Bajingan itu bagusing jiwo angen-angen ning pangeran. Jadi pangeran itu seneng arepo sopir gerobak bajingan ning watake apik. Eling karo pangeran eling karo sembahyang," ujar Sriyono ditemui detikJateng di Pedukuhan Jodog, Bantul, Rabu (23/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kan artinya bagus, walaupun sering bepergian, tetap berperilaku baik dan tidak meninggalkan kewajiban sembahyang (beribadah)," imbuhnya mengartikan.

Sriyono meyakini, sebutan bajingan merupakan filosofi dari salah satu Wali Sanga, Sunan Bonang. Sehingga sebutan ini sudah muncul sejak lama.

ADVERTISEMENT

"Menurut filosofi dari Sunan Bonang. Jadi sudah lama penyebutan sopir gerobak itu bajingan," ucapnya.

Sementara itu, salah seorang sesepuh bajingan dari Pedukuhan Karangasem, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Bantul Prapto Prayitno (85), menjelaskan sebutan bajingan sudah muncul sejak lama. Menurutnya, sebutan bajingan bagi pengemudi gerobak sapi untuk menandingi begal yang suka merampas barang para bajingan di jalan.

"Yang namanya sopir gerobak, kalau tidak jadi bajingan nanti tidak bisa melebihi bajingan yang suka membegal di jalan itu," ucapnya saat ditemui di Pedukuhan Jodog, Bantul, hari ini.

"Bajingan di jalan (begal) itu sukanya hanya membegal dan merampas apa-apa, kalau sopir gerobak tidak berani nandingi mereka sama saja tidak jadi bajingan," lanjut Prapto.

Lantas bagaimana jika ada orang yang memanggilnya sebagai bajingan? Prapto mengaku tidak mempermasalahkannya selama itu saat dia mengemudikan gerobak sapi.

"Tidak apa-apa kalau pas jadi sopir bajingan. Tapi kalau tidak nyopir gerobak disebut bajingan ya ngapa-ngapa (tidak suka)," ujarnya.




(aku/sip)


Hide Ads