Kesaksian Aremania, Gate 13 Sudah Sempat Dibuka Sebelum Laga Usai!

Tragedi Kanjuruhan

Kesaksian Aremania, Gate 13 Sudah Sempat Dibuka Sebelum Laga Usai!

Tim detikX - detikJateng
Kamis, 06 Okt 2022 18:18 WIB
People pray for victims of Saturdays soccer match stampede in front of gate 13 the Kanjuruhan Stadium in Malang, Indonesia, Tuesday, Oct. 4, 2022. Indonesian police said Tuesday that the gates at the soccer stadium where police fired tear gas and set off a deadly crush were too small and could only accommodate two at a time when hundreds were trying to escape. (AP Photo/Achmad Ibrahim)
Penampakan Pintu 13 Saksi Mencekamnya Tragedi Kanjuruhan. (Foto: AP/Achmad Ibrahim)
Solo -

Salah seorang suporter Arema FC saksi mata Tragedi Kanjuruhan pada akhir pekan lalu mengungkap gate 13 yang jadi sorotan sempat dibuka jelang pertandingan berakhir. Suporter bernama Krisna (18) itu menceritakan suasana saat gate 13 masih terbuka.

Dikutip dari detikX, Kamis (6/10/2022), Krisna menonton pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya dari tribun 13. Beberapa menit sebelum berakhirnya laga, sebagian pendukung Singo Edan di tribun 13 meninggalkan stadion dengan kekecewaan.

Selain itu, sebagian suporter keluar dari stadion lebih dulu sebelum pertandingan berakhir karena ingin menghindari penumpukan di pintu keluar. Para pendukung juga tahu pintu keluar stadion sudah dibuka beberapa saat sebelum pertandingan selesai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Krisna bersaksi, puluhan Aremania mulai keluar lewat pintu 13 ketika pertandingan memasuki menit ke-92. Namun ada kondisi yang tak biasa ketika pertandingan memasuki masa tambahan waktu (injury time).

Saat itu, kata Krisna, puluhan suporter keluar setelah mendengar ada teriakan yang mengatakan akan ada kericuhan. Para suporter itu, kata Krisna, keluar dari stadion bukan karena ingin menghindari penumpukan di pintu keluar. Namun Krisna tak tahu apa dasar informasi tersebut.

ADVERTISEMENT

Padahal pertandingan masih berjalan dan skor masih bisa berubah. Selain itu pertandingan tersebut tidak dihadiri Bonek, suporter Persebaya, karena memang dilarang.

Meski begitu, Krisna mempercayai saja informasi tersebut sebagai antisipasi kalau-kalau informasi itu benar. Bersama seorang temannya, dia mengikuti puluhan pendukung lainnya yang memilih keluar dari stadion.

"Waktu itu pintu 13 terbuka, tapi hanya separuh," katanya.

Setelah keluar dari Stadion, Krisna kemudian berpindah ke depan pintu utama. Dia lanjut menonton menit-menit akhir pertandingan melalui layar besar di tribun luar.

Layar itu disediakan untuk para Aremania yang tidak mendapatkan tiket menonton langsung di dalam stadion.

Simak lebih lengkap di halaman berikutnya...

Sementara itu, dua saksi lain mengatakan empat Aremania terlihat berada di ruko penjual kopi di dekat pintu keluar nomor 13. Di bagian depan ruko, beberapa polisi tampak sedang meminum kopi dan kondisinya tampak baik-baik saja.

Krisna menyaksikan momen peluit akhir pertandingan dari layar di luar stadion. Di sana, dia kemudian mendapat petunjuk lanjutan bahwa kondisi di dalam stadion akan kacau.

Saat itu Krisna melihat asap menyembul ke langit dari bagian tengah stadion. Krisna dan temannya memutuskan mengambil motor dan beranjak pulang sekitar pukul 22.00 WIB.

"Waktu itu jalan raya masih sepi banget. Belum ada suporter yang pulang," katanya.

Menurutnya, jalan raya Malang yang kosong merupakan kondisi umum ketika tim Arema bertanding di Stadion Kanjuruhan. Sebab, banyak pengguna jalan turut mendukung Arema FC secara langsung.

Krisna baru tahu tragedi terjadi di dalam Stadion Kanjuruhan saat dia sudah sampai di rumah. Sementara beberapa titik stadion menjadi saksi bisu meninggalnya banyak suporter, termasuk di pintu 13.

Di gate 13 itu, orang-orang berdesakan ingin keluar untuk menghindari serangan gas air mata dari polisi tetapi tidak bisa karena pintu 13 sudah tertutup rapat dari luar.

"Aku baru tahu ketika buka medsos. Sedih, tapi aku bersyukur sudah pulang lebih dulu," kata Krisna.

Artikel ini sudah tayang di detikX dengan judul Malam Jahanam di Pintu 13, silakan baca selengkapnya di sini.

Halaman 2 dari 2
(sip/dil)


Hide Ads