Komnas HAM Ungkap Kondisi Korban Kanjuruhan: Kurang Oksigen-Kena Gas Air Mata

Komnas HAM Ungkap Kondisi Korban Kanjuruhan: Kurang Oksigen-Kena Gas Air Mata

Tim detikNews - detikJateng
Rabu, 05 Okt 2022 20:56 WIB
Total Korban Jiwa Tragedi Kanjuruhan Terkini dan Rinciannya
Aksi solidaritas untuk para korban Tragedi Kanjuruhan, Malang. Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim
Solo -

Berdasarkan kondisi para korban Tragedi Kanjuruhan yang meninggal dunia, Komnas Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan penyebab meninggal mereka dapat disimpulkan karena efek dari kekurangan oksigen dan efek gas air mata.

Hal itu disampaikan Komisioner Komnas HAM Choirul Anam lewat video berjudul 'Update Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM atas Peristiwa Kemanusiaan Stadion Kanjuruhan', Rabu (5/10/2022). Video itu diunggah di kanal Youtube Humas Komnas HAM RI.

"Kondisi jenazahnya sendiri secara fisik, ada beberapa yang sangat-sangat memprihatinkan dan ini menunjukkan sebenarnya kurang lebih menjadi potensi penyebab kematian," ucap Anam, dikutip dari detikNews.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama adalah kondisi jenazahnya banyak yang mukanya biru, jadi muka biru ini banyak. Ini yang menunjukkan kemungkinan besar karena kekurangan oksigen, karena juga gas air mata. Jadi muka biru, terus ada yang matanya merah, keluar juga busa," ungkap Anam.

Anam mengatakan, keterangan terkait kondisi para korban yang meninggal dunia itu diperoleh dari keterangan keluarga, sesama Aremania (julukan suporter Arema FC), dan relawan yang menangani jenazah Tragedi Kanjuruhan.

ADVERTISEMENT

Anam menambahkan, ada pula korban Tragedi Kanjuruhan yang mengalami patah tulang. "Termasuk kondisi luka, ini macam-macam kondisi lukanya. Ada yang kakinya patah, ada yang rahang patah, memar, dan lain sebagainya," ujar Anam.

Anam juga menemui salah satu korban yang selamat. "Ada beberapa yang sangat memprihatinkan karena kena gas air mata adalah kondisi mata. Matanya sangat merah. Bahkan kami bertemu dengan salah satu korban," ujar dia.

Menurut Anam, korban sulit melihat dan masih mengalami sesak napas hingga Senin (3/10) lalu. "Itu peristiwanya hari Sabtu, Senin bertemu kami. Senin baru bisa melihat. Matanya sakit kalau dibuka. Dadanya juga perih, sesak napas, tenggorokannya perih. Itu beberapa contoh informasi yang kami dapat," jelas Anam.




(dil/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads