Cerita Suporter Dibentak Polisi Saat Mohon Tak Pakai Gas Air Mata

Cerita Suporter Dibentak Polisi Saat Mohon Tak Pakai Gas Air Mata

tim detikSport - detikJateng
Selasa, 04 Okt 2022 15:45 WIB
Tragedi maut usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10) menewaskan 125 orang. Mari bantu donasi di berbuatbaik.
Tak Ada Sepakbola Seharga Nyawa, Mari Bantu Pulihkan Luka Korban Kanjuruhan. Foto: berbuatbaik.id.
Solo -

Penggunaan gas air mata dituding menjadi salah satu penyebab utama meninggalnya ratusan orang dalam tragedi Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10). Momen suporter dibentak polisi saat meminta agar tidak menggunakan gas air mata pun viral di media sosial.

Mengutip detikSport, tragedi Kanjuruhan terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Malang, Sabtu (1/10) malam WIB. Invasi suporter tuan rumah, yang protes usai Singo Edan kalah 2-3, ditanggapi aparat dengan brutal.

Aparat memukul mundur suporter dengan keras, sampai terakhir menembakkan gas air mata ke lapangan dan tribune. Alhasil, suporter yang panik berebut keluar stadion untuk menyelamatkan diri. Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya desak-desakan hingga banyak yang terinjak-injak sampai kehabisan nafas

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut data kepolisian, sebanyak 125 orang tewas di dalam stadion dan menjadi tragedi sepakbola terbesar ketiga di dunia.

Setelah kejadian tersebut, banyak yang menyoroti penggunaan gas air mata oleh aparat. Sebab, FIFA sendiri sudah mengatur larangan penggunaan benda tersebut dalam Pasal 19 FIFA Stadium Safety dan Security Regulation.

ADVERTISEMENT

Di media sosial, fans sendiri terlihat kewalahan saat ditembaki gas air mata. Ada yang sampai memohon agar polisi berhenti menembaki penonton, namun malah dibalas bentakan.

Adalah akun @adilah_iqbal mengunggah video momen tersebut. Dalam video tersebut ia dan seorang kawannya terlihat mengajak petugas bicara untuk tidak menembaki gas air mata. Namun, suporter yang terlihat mengenakan jersey Arema FC itu justru dibentak petugas dan diminta keluar lapangan. detikSport sudah mendapat izin untuk menggunakan video tersebut.

"Salah satu nawak [kawan] saya, turun kelapangan baik2 berbicara tentang jangan gunakan gas air mata di tribun karena ada anak kecil yg terkena imbas, lalu apa yg dia dapatkan? Bentakan, pukulan untuk keluar lapangan!" cuitnya.

Lebih lanjut, akun @adilah_iqbal kemudian juga mengunggah foto kawannya setelah peristiwa di Kanjuruhan. Badan kawannya terlihat memar akibat pukulan-pukulan yang diterimanya.

Terkait penggunaan gas air mata, Kepala Polisi Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo berjanji akan meminjau SOP dan tahapan yang dilakukan petugas di lapangan dalam Tragedi Kanjuruhan.

"Tim tentunya akan mendalami terkait SOP dan tahapan-tahapan yang telah dilakukan oleh Satgas atau pun tim pengamanan yang melaksanakan tugas pada saat pelaksanaan pertandingan. Tentunya tahapan-tahapan yang ada akan dilaksanakan audit," kata Kapolri di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (10/9), seperti diberitakan detikJatim.

Pemerintah sendiri kini tengah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta atas Tragedi Kanjuruhan. Investigasi dipimpin langsung Menko Polhukam, Mahfud MD.




(apl/sip)


Hide Ads