Ditekuk Bhayangkara FC, Puasa Kemenangan PSS Sleman Makin Panjang

Ditekuk Bhayangkara FC, Puasa Kemenangan PSS Sleman Makin Panjang

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Selasa, 08 Mar 2022 11:12 WIB
Pesepak bola Bhayangkara FC Dendy Sulistyawan (kiri) berebut bola dengan pesepak bola PSS Sleman Kim Kurniawan (kanan) saat pertandingan Liga 1 di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Bali, Senin (7/3/2022). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/hp.
Pesepak bola Bhayangkara FC Dendy Sulistyawan (kiri) berebut bola dengan pesepak bola PSS Sleman Kim Kurniawan (kanan). Foto: ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF
Sleman -

Apes betul nasib PSS Sleman di pekan ke-29 BRI Liga 1 saat melawan Bhayangkara FC. Sempat unggul cepat melalui gol spektakuler Wander Luiz, Laskar Sembada dipaksa takluk 2-1 di Stadion Kompyang Sujana, Senin (7/3) malam.

Hasil ini semakin menambah derita Super Elang Jawa yang dalam 3 pertandingan terakhir gagal menang. Mereka juga belum bisa beranjak di klasemen dan masih terpaku di posisi 12 dengan 32 poin.

Meski kalah, pelatih PSS Sleman I Putu Gede Swi Santoso menilai permainan Kim Kurniawan dan kolega sudah ada perbaikan. Ia melihat para pemain sudah tampil fight sejak awal laga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditambah kartu merah yang diterima Bagus Nirwanto di menit 68 membuat strategi berubah. Di sisi lain, Putu Gede juga sadar jika lawan yang dihadapi adalah Bhayangkara FC yang memang dikenal sebagai tim kuat.

"Ada peningkatan, untuk ke depan saya pikir bisa lebih baik lagi karena pertandingan malam ini lawan kita Bhayangkara dan anak-anak sudah maksimal banget," kata Putu Gede, Selasa (8/3/2022).

ADVERTISEMENT

"Malam ini ada perubahan, maksudnya ada perubahan cukup baik dari antusias, dari keinginan untuk tampil baik untuk fight itu yang saya apresiasi," imbuhnya.

Kendati demikian, Putu melihat masih banyak lubang yang ditinggalkan pemain. Terutama saat transisi dari menyerang ke bertahan. Gol The Guardian juga berawal dari serangan balik cepat yang gagal diantisipasi oleh barisan pertahanan Super Elja.

"Setelah gol pertama, kembali lagi pengambilan keputusan terutama pemain belakang," sebutnya.

Konsentrasi para pemain PSS juga mulai buyar ketika lawan mencetak gol. Bahkan di beberapa pertandingan, Laskar Sembada tak mampu mengejar ketertinggalan.

"Kemudian kembali lagi ini yang harus diperbaiki, setelah gol pertama gol berikutnya datang mereka sudah kehilangan fokus kehilangan konsentrasi ini yang jadi PR kita," tegasnya.

Namun, ia optimis di sisa laga BRI Liga 1 bisa memperbaiki kelemahan itu dan membuat PSS Sleman bertahan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

"Ini PR kami untuk perbaiki. Karena ke depan tidak boleh terjadi lagi, mudah-mudahan pemain belajar dan kami semakin kuat," katanya.

Super Elang Jawa Tetap Optimistis

Sejak putaran kedua ini, Wander Luiz dkk masih tampil angin-anginan. Akan tetapi, Putu Gede optimis bisa membawa tim ini bertahan di Liga 1. Walaupun dalam sejarah kepelatihannya, pria kelahiran Surabaya itu pernah gagal menyelamatkan Perseru Serui dari degradasi.

"Masih optimis karena sisa lima pertandingan, dan di lima pertandingan ini beberapa tim sudah kita lewati (terutama) tim-tim di papan atas," kata Putu Gede, Selasa (8/3/2022).

Lima pertandingan sisa, PSS masih harus sikut-sikutan dengan Persita Tangerang, PSIS Semarang, Persipura Jayapura, Persela Lamongan dan Persija Jakarta. Pertandingan melawan Persipura dan Persela ini akan sangat menentukan apakah Super Elja bakal bertahan atau turun kasta.

Sebab, dua tim itu berada di zona degradasi dan masih berpeluang untuk lolos jika memenangkan seluruh pertandingan di sisa musim.

"Kita sama-sama kompetitor juga di papan tengah. Saya pikir sangat realistis 9 poin dan mudah-mudahan bisa dimaksimalkan para pemain," tegasnya.




(ahr/mbr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads