Solusi Anti Kerumunan! Antrean Beli Minyak Goreng di Pemalang Pakai Sandal

Solusi Anti Kerumunan! Antrean Beli Minyak Goreng di Pemalang Pakai Sandal

Robby Bernardi - detikJateng
Selasa, 08 Mar 2022 10:57 WIB
Warga mengantre pembelian minyak goreng dengan sandal di Pemalang, Jawa Tengah, Selasa (8/3/2022).
Warga mengantre pembelian minyak goreng dengan sandal di Pemalang, Jawa Tengah, Selasa (8/3/2022). Foto: Robby Bernardi/detikJateng
Pemalang -

Mengantre pembelian minyak goreng dengan berkerumun banyak orang? Oh.. tidak. Di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, ratusan warga mengantre pembelian minyak goreng dengan sandal, tanpa harus berkerumun.

Pemandangan sandal-sandal yang mengular antre minyak goreng itu terjadi di depan Toserba Basa Pemalang. Para pemilik sandal sengaja meninggalkan sandal-sandal mereka sebagai pengganti nomor antrean sejak pukul 05.00 WIB.

Pemilik sandal sendiri melanjutkan aktivitas seperti biasanya dan baru kembali ke lokasi antrean minyak goreng sekitar pukul 08.30 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi saya datang jam 05.00 pagi, sudah ada yang sandal-sandal mengantre. Saya taruh sandal di urutan berikutnya, untuk mengantre pembelian minyak," kata Siti (49), warga Cibelog Tengah, Kecamatan Taman, Selasa (8/3/2022).

Antrean memakai sandal itu disebutnya sudah berlangsung sepekan terakhir ini. Bahkan antrean sandal mengular hingga sepanjang 500 meter.

ADVERTISEMENT

"Ya bagus sih, apalagi saat ini kan dilarang berkerumun. Saya setuju yang mengantre sandalnya, kita tinggal untuk aktivitas lainnya agar tidak berkerumun," katanya.

Warga Pemalang lainnya, Suyati (46), mengaku ikut antre pembelian minyak goreng dengan sandal.

"Saya datangnya agak siangan, pukul 06.30 WIB. Saya tidak tahu kalau antrean pakai sandal, ya akhirnya kita lepas sandal nyeker," kata Suyati.

Warga mengantre pembelian minyak goreng dengan sandal di Pemalang, Jawa Tengah, Selasa (8/3/2022).Warga mengantre pembelian minyak goreng dengan sandal di Pemalang, Jawa Tengah, Selasa (8/3/2022). Foto: Robby Bernardi/detikJateng

Lalu, siapa yang menggagas antrean sandal tersebut? Ide tersebut datang dari seorang tukang becak yang mangkal di sekitar lokasi, Sudarman (58).

"Idenya awalnya saya bersama Pak Budi. Kebetulan saya kan selain tukang becak di sini, juga sebagai RT. Dari kumpulan di kelurahan kan dilarang ya kalau ada banyak warga. Akhirnya kita atur pakai sandal, sedangkan orangnya bisa melakukan aktivitas lainnya sembari menunggu toko buka," kata Sudarman kepada detikJateng.

"Sudah satu minggu ini. Sedangkan yang masuknya diatur petugas toko, per 15 orang," tambahnya.

Antrean pembelian minyak goreng pakai sandal itu tetap diawasi. Salah satunya oleh kepolisian setempat. Petugas juga melakukan sosialisasi protokol kesehatan agar warga yang tengah menunggu antrean tidak berkerumun dan tetap bermasker.

"Kita lakukan pemantauan antrean ini. Kita lakukan juga agar warga tidak berkerumun saat mengantre. Tadi kita bagi-bagi masker. Alhamdulillah, dengan antrean sandal ini, kita tetap prokes," kata Kapolsek Pemalang AKP Santoso.

Warga mengantre pembelian minyak goreng dengan sandal di Pemalang, Jawa Tengah, Selasa (8/3/2022).Warga mengantre pembelian minyak goreng dengan sandal di Pemalang, Jawa Tengah, Selasa (8/3/2022). Foto: Robby Bernardi/detikJateng

Sementara itu, setiap warga yang mengantre akan mendapatkan jatah 2 liter minyak goreng dengan harga Rp 14 ribu per liternya.

"Setiap warga yang masuk kita atur setiap 15 orang yang masuk ke Toserba Basa ini, agar tidak terjadi kerumunan. Kalau antrean pakai sandal, atas inisiatif warga sendiri," kata Manager Personalia Toserba Basa, Kusyanto, kepada detikJateng.

Menurut Kusyanto, dalam sehari pihaknya menyediakan 2.400 liter untuk 1.200 warga, yang dibagi melalui dua pintu masuk.

Saat masuk, warga akan diberi tanda tinta pada bagian ibu jari kirinya. Setelah itu, ada petugas yang langsung memberikan 2 kemasan minyak goreng. Dengan sistem tersebut, menurutnya dapat meringkas waktu belanja minyak goreng.

"Dalam sehari, Kita menyediakan 1.200 pieces ukuran 2 liter. Untuk menghindari kerumunan kita buka pintu samping dan depan," jelasnya.




(rih/mbr)


Hide Ads