Polda Jateng Gelar Operasi Zebra Candi 2025 Komprehensif Bangun Kesadaran Kolektif

Andy Kurniawan - detikJateng
Selasa, 25 Nov 2025 19:15 WIB
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto, Selasa (25/11/2025). (Foto: dok. Polda Jateng)
Semarang -

Satgas Operasi Zebra Candi 2025 terus mengintensifkan rangkaian kegiatan di seluruh wilayah Jawa Tengah sebagai bagian dari upaya komprehensif untuk mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas.

Pendekatan yang diterapkan tahun ini mencakup edukasi, pencegahan, patroli dinamis, rekayasa lalu lintas, hingga pemanfaatan teknologi untuk membangun kesadaran masyarakat agar lebih disiplin di jalan raya.

"Operasi Zebra bukan sekadar kegiatan penindakan, tetapi sebuah strategi menyeluruh untuk membangun ekosistem keselamatan. Semua elemen, mulai dari edukasi, patroli, hingga teknologi, bergerak bersama," ujar Dirlantas Polda Jateng Kombes Pratama Adhyasastra dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Selasa (25/11/2025).

Adapun kegiatan di lapangan di antaranya dengan meningkatkan patroli preventif di jam rawan kecelakaan dan kemacetan, terutama di titik yang selama ini menjadi black spot dan trouble spot. Pengaturan arus, pengalihan jalur, serta pengawasan perilaku berkendara terus diperkuat untuk mencegah potensi pelanggaran yang membahayakan pengguna jalan lain.

Selain itu kegiatan edukasi kepada pelajar, mahasiswa, komunitas motor, pengemudi angkutan umum, dan masyarakat umum ikut digencarkan. Materinya mencakup etika berlalu lintas, pemakaian perlengkapan keselamatan, hingga bahaya berkendara ugal-ugalan. Edukasi ini menjadi fondasi untuk membentuk budaya tertib secara jangka panjang.

"Kesadaran masyarakat tidak tumbuh dalam sehari. Karena itu edukasi kami lakukan terus-menerus. Tugas kami bukan hanya menindak, tapi juga mengajar dan mengingatkan," jelas Pratama.

Penegakan hukum juga dijalankan secara selektif dengan fokus prioritas pada pelanggaran yang berpotensi memicu kecelakaan fatal, seperti tidak memakai helm, melawan arus, menerobos lampu merah, mengemudi di bawah pengaruh alkohol, menggunakan ponsel saat berkendara, serta kendaraan tanpa kelengkapan penerangan.

Dalam pelaksanaan penindakan, Polda Jateng mengoptimalkan penggunaan ETLE statis dan mobile, bodycam, serta sistem pemantauan arus lalu lintas berbasis digital. Teknologi ini tidak hanya membantu dalam dokumentasi pelanggaran, tetapi juga memastikan akuntabilitas proses penegakan hukum.

"Pemanfaatan teknologi ini membuat seluruh proses lebih transparan. Masyarakat bisa melihat bahwa penegakan hukum dilakukan secara objektif dan terukur," tambah Pratama.

Di sisi lain, komunikasi publik berbasis media sosial kembali ditingkatkan sebagai sarana penyebaran informasi, edukasi, dan dokumentasi kegiatan satgas. Pendekatan ini menyasar kelompok usia produktif dan generasi muda yang sangat aktif di ruang digital.

Kolaborasi lintas sektor turut diperluas dengan melibatkan Dishub, pemerintah daerah, komunitas berkendara, lembaga pendidikan, hingga relawan lalu lintas. Sinergi ini memperkuat pesan keselamatan dan memperluas jangkauan sosialisasi hingga ke tingkat akar rumput.

Menanggapi berbagai langkah tersebut, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto menekankan bahwa seluruh upaya dalam Operasi Zebra Candi 2025 diarahkan untuk melindungi masyarakat. Upaya mewujudkan kamseltibcar lantas, disebutnya memerlukan upaya dan kesadaran bersama.

"Keberhasilan operasi ini bukan diukur dari jumlah tilang, tapi dari meningkatnya disiplin dan kesadaran warga. Kami ingin masyarakat menjadikan keselamatan sebagai kebiasaan, bukan sekadar kepatuhan sesaat. Dengan demikian, Kamseltibcar Lantas yang berkelanjutan bisa kita wujudkan bersama," tandasnya.



Simak Video "Video: Polisi Pukul Mundur Massa Demo Ricuh di Polda Jawa Tengah"

(aku/alg)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork