Seorang wanita berinisial K (37) tewas dibunuh oleh pria berinisial SR (31) di sebuah rumah di Perumahan Kota Bale Agung (KBA) Desa Saradan, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang. Terkuak, pembunuhan sadis ini ternyata berlatar belakang hubungan asmara terlarang.
K yang merupakan warga Desa Lawangrejo itu ditemukan tewas mengenakan celana jin biru dan baju putih dalam kondisi meringkuk di sebuah kamar mandi di rumah Blok F Nomor 40, Minggu (23/11) sekitar pukul 19.00 WIB. Tangan dan kaki korban terikat, sementara kepalanya tertutup plastik.
"Korbannya seorang perempuan, ditemukan di kamar mandi. Korban ini dalam posisi tertidur di kamar mandi, dengan posisi tangan dan kaki terikat," ungkap Kasatreskrim Polres Pemalang, AKP Johan Widodo, Minggu (23/11/2025) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Olah tempat kejadian perkara (TKP) pun dilakukan polisi serta menerjunkan tim medis guna memastikan kondisi korban. Lalu, korban dievakuasi ke Rumah Sakit M Azhari Pemalang.
"Kami sudah mendatangkan dari pihak medis, dalam hal ini Puskesmas Puskesmas Kecamatan Pemalang, untuk diperiksa, dan dinyatakan memang sudah meninggal. Kemudian jenazah kami evakuasi ke Rumah Sakit Dokter Azhari untuk dilakukan pemeriksaan lebih mendalam," kata Johan.
"Kalau melihat TKP, memang ada indikasi tindak pidana," sambungnya.
Sementara itu, seorang saksi yang juga teman korban, Tedi, menerangkan K ditemukan pertama kali oleh keluarga korban di rumah kosong milik SR yang juga merupakan warga Lawangrejo.
Tedi menerangkan SR menelepon dirinya pada Minggu (23/11) sore. Tedi diminta SR untuk dijemput di Rumah Sakit Santa Maria lantaran istri pelaku tengah melahirkan.
"Saya ditelepon teman saya (SR), saya disuruh jemput ke Rumah Sakit Santa Maria. 'Ayo antarkan Saya pulang ke rumah ambil motor'. Terus saya antar ke sini (rumah SR), saya nunggu di depan sampai beberapa jam, Dia (SR) tidak keluar-keluar," kata Tedi.
Setelah menunggu Tedi cukup lama di luar rumah SR yang tidak ditempati, keluarga K berdatangan. Keluarga korban menanyakan soal keberadaan korban yang hilang sejak Sabtu (22/11/2025) sore.
"Terus saya ditahan sama mereka (keluarga korban). Mereka langsung masuk rumah. Saya enggak tahu ada apa, ternyata di dalam ada mayat itu," ujar Tedi.
Korban Pamit Beli Kado
Adik K, Ervan Fauzi (31), mengatakan keberadaan korban tidak diketahui sejak Sabtu (22/11/2025) siang dan terakhir pamit untuk membeli kado.
"Sabtu pagi dia nganter anaknya yang paling kecil ke sekolah. Setelah itu jemput anak, terus main ke Widuri. Sebelum Zuhur itu sudah sampai rumah. Terus katanya izin keluar beli kado. Tidak tahu untuk apa kadonya," ujar Ervan Saat ditemui di Rumah Sakit M Azhari, Pemalang, Senin (24/11/2025).
Sejak pamit itu lah K tidak lekas kembali. Bahkan, Evan kudu menemani dua anak korban di rumah milik kakaknya itu.
"Saya siang ke rumah korban, nungguin dua anaknya. Kan kakak saya di rumah hanya dua anaknya yang masih kecil, suaminya kerja di luar negeri," ungkapnya.
Tewas 12 Jam Sebelum Ditemukan
Kasat Reskrim Polres Pemalang, AKP Johan Widodo, menerangkan K tewas sekitar 12 jam sebelum akhirnya ditemukan berdasarkan hasil pemeriksaan medis sementara.
"Dari pemeriksaan dokter, diperkirakan meninggal sudah 12 jam sebelum penemuan itu," jelas Johan kepada detikJateng.
Berdasarkan hasil visum tim medis, Johan menerangkan, ditemukan luka di bagian kepala akibat benda tumpul dan tidak ditemukan adanya tikaman maupun bacokan benda tajam. Dia menyebut pihaknya telah memeriksa empat saksi baik teman maupun keluarga korban.
"Penyebab kematian masih kami dalami. Informasi dari saksi-saksi bahwa korban dengan terduga pelaku ada kedekatan," kata Johan.
"Sampai saat ini sudah kami lakukan pemeriksaan 4 saksi-saksi," lanjutnya.
Polisi Tangkap SR
SR ditangkap polisi di sekitar wilayah Sewaka, Pemalang, Senin (24/11) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Saat dikonfirmasi detikJateng soal penangkapan SR, Johan pun membenarkannya.
"Iya benar, atas doa semuanya, kita telah berhasil mengamankan. Tadi sekitar pukul 21.00 wib, di daerah Sewaka, Pemalang," ungkap Johan.
Polisi pun meminta keterangan lebih lanjut dari SR terkait kasus pembunuhan K yang merupakan tetangga terduga pelaku.
Pembunuhan Berlatar Asmara Terlarang
Dalam jumpa pers di Mapolres Pemalang pada Selasa (25/11/2025), Johan mengungkap istri SR diteror dan dimintai uang bulanan oleh K.
"Jadi motif antara pelaku dengan korban itu ada hubungan asmara. Masing-masing antara korban dan pelaku sudah berkeluarga, sehingga menurut keterangan pelaku, dia merasa dendam atau jengkel karena korban ini sering meneror istrinya," jelas Johan, hari ini.
Berdasarkan pengakuan SR, kata Johan, terduga pelaku dan korban telah menjalin hubungan selama dua tahun. "Hubungan hampir sekitar dua tahunan. Kalau masalah utang piutang masih kita dalami. Yang jelas, antara pelaku dengan korban ini hubungan asmara," ungkapnya.
"Korban itu sudah bersuami. Suami kerja di luar negeri, sehingga antara korban dengan pelaku menjalani hubungan asmara atau pacaran," tambahnya.
Korban Minta Jatah Rp 1 Juta
Selain berpacaran, lanjut Johan, SR kerap dimintai uang oleh K. Sebelum dibunuh, K meminta uang sebanyak Rp 1 juta meski SR tengah mengurus sang istri yang akan melahirkan. Sebab itu, SR emosi kala korban sering meneror istrinya.
"Menurut keterangan pelaku, dia merasa dendam atau jengkel karena korban ini sering meneror istrinya. Korban sering minta uang, seperti uang jatah kayak minta pada suami sendiri. Itulah yang menyebabkan emosi dan jengkel sehingga menimbulkan niat untuk melakukan perbuatan tersebut (pembunuhan)," ungkapnya.
"Terakhir dari pengakuan pelaku, korban meminta uang Rp 1 juta, di saat pelaku masih mengurusi istrinya melahirkan," tambahnya.
Johan menerangkan, SR mengaku tertekan lantaran korban sering bertindak seperti istri sah. Korban juga meminta pelaku untuk menceraikan istri sah.
"Jadi, pengakuan pelaku seolah-olah korban ini menguasai pelaku secara Syah. Pelaku diminta agar istrinya bisa cerai," jelas Johan.
Kelakuan tersebut yang membuat SR emosi dan telah lama merencanakan untuk membunuh K. Pada Sabtu (22/11/2025), SR yang tak kuasa menahan emosinya membunuh K di rumahnya sendiri.
"Korban dibunuh pada Sabtu siang, sekitar pukul 14.00 WIB di TKP," kata Johan.
SR Pincang Saat Jumpa Pers
SR tampak pincang saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolres Pemalang, hari ini. SR tampak mengenakan kaus tahanan berwarna biru dan menggunakan kursi roda.
Kakinya pun tampak bengkak saat menaiki tangga ke lokasi jumpa pers. Kaki kanannya bengkak dan SR berjalan menggunakan kaki kirinya dengan bantuan petugas.
"Kakinya terkilir saat terjun dari atap rumah setinggi 3 meter, saat akan melarikan diri pada Minggu (23/11) malam," ungkap Kasatreskrim Polres Pemalang, AKP Johan Widodo dalam rilis pers di Polres Pemalang, Selasa (25/11/2025).
Adapun penampakan SR berpostur tubuh tinggi, tegap, dan berambut pendek. Selama jumpa pers, pria yang bekerja di kapal pencari ikan itu hanya menundukkan kepala dan bergeming.
Sebab kondisi kakinya, polisi menemukan SR yang tengah bersembunyi tidak jauh dari lokasi kejadian.
"Lokasi penangkapan di sebuah gubuk. Sebetulnya tidak jauh dari lokasi kejadian, hanya menyeberang sungai, namun sudah beda desa," jelas Johan.











































