Sebanyak 24 korban (sebelumnya tertulis 21) insiden ambruknya loteng di Sekolah Alam Purwokerto, Kabupaten Banyumas, menjalani perawatan di Rumah Sakit Orthopaedi Purwokerto (RSOP). Para korban sebagian besar adalah guru yang sedang menggelar acara peringatan Hari Guru di lantai dua tempat di mana konstruksi berbahan kayu tiba-tiba runtuh.
Direktur RS Orthopaedi Purwokerto, dr Rosa Indiarto, menyampaikan bahwa seluruh korban masih dalam proses pemeriksaan dan penanganan medis.
"Jumlah yang dirawat 24 terdiri dari laki-laki dan perempuan. Sementara ini masih dalam proses pemeriksaan seluruhnya. Yang sudah diperiksa, 2 mengalami cedera kepala, kemudian lainnya didiagnosis mengalami patah tulang," kata Rosa saat ditemui wartawan, Selasa (25/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia memastikan tidak ada korban dengan luka berat. Namun sebagian besar pasien mengalami patah tulang akibat terjatuh bersama material bangunan.
"Tidak ada yang mengalami luka berat, tapi kebanyakan patah tulang. Semua kondisinya sadar, kecuali yang mengalami cedera kepala. Ada penurunan kesadaran walaupun ringan, sementara ini dua orang," ujarnya.
Tim medis langsung memberikan tindakan kegawatdaruratan setelah para korban tiba di rumah sakit. Pemeriksaan lanjutan juga sedang dilakukan untuk memastikan kondisi masing-masing pasien.
"Kita melakukan tindakan gawat darurat, ada pemeriksaan secondary survei. Sekarang sedang ditangani oleh dokter orthopaedi untuk yang kasus patah tulang. Beberapa sudah dirawat inap, sementara lainnya masih dalam proses pemeriksaan," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, lantai dua Sekolah Alam Purwokerto, Kabupaten Banyumas tiba-tiba ambruk. Dalam peristiwa ini sekitar 20 orang yang merupakan guru dilaporkan terjatuh dan mengalami luka-luka.
Pantauan detikJateng, struktur lantai yang ambruk terbuat dari kayu. Lokasi yang tertimpa bangunan merupakan musala. Sedangkan lantai dua digunakan untuk ruang rapat. Tinggi loteng sekitar 4 meter.
Saksi mata sekaligus pekerja sekolah setempat, Ridho Ma'i Pratama (22) menjelaskan peristiwa ini terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Pada saat kejadian dirinya tengah berada di luar bangunan.
"Saya datang, terus dengar suara brak dari arah bangunan. Saya langsung lari ke sana, dan memang sudah banyak yang luka-luka, ada yang patah tulang," kata Ridho kepada wartawan, Selasa (25/11).
(apl/alg)











































