Tidak hanya dagingnya yang dianggap lezat dan nikmat untuk disantap, tapi sebagian orang juga menyukai olahan jeroan sapi. Namun, mungkin tidak sedikit yang justru bertanya-tanya tentang apa sajakah yang termasuk jenis jeroan sapi?
KBBI mendefinisikan jeroan sebagai isi perut atau dalaman. Sementara itu, di dalam buku 'Ancaman di Balik Segarnya Buah & Sayur' oleh Nunung Nurjanah, SP, MSi dan Nur Ihsan, jeroan adalah semua bagian dari tubuh hewan yang tidak termasuk dalam kategori daging utama, tulang, maupun otot-otot. Meskipun jeroan biasanya dikenal sebagai hal yang tidak terlalu dibutuhkan bagi sebagian orang, tapi ternyata bagian ini justru memiliki berbagai kandungan.
Dijelaskan jeroan mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, hingga mineral. Bahkan jeroan juga dikenal sebagai sumber protein hewani yang bisa dikonsumsi. Namun demikian, konsumsi jeroan dapat dilakukan secukupnya saja. Hal ini dikarenakan jeroan yang terlalu banyak dikonsumsi bisa memicu kadar kolesterol tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, sebenarnya apa saja sih bagian dari tubuh sapi yang tergolong sebagai jeroan? Berikut rangkuman informasinya.
7 Jenis Jeroan Sapi
Sebelum mengenal berbagai jenis jeroan sapi, terlebih dahulu mari mengenal istilah jeroan merah dan jeroan hijau. Kedua istilah tersebut disematkan pada jenis-jenis jeroan tertentu. Mengacu dari 'Hasil Analisis Pengumpulan Data Produktivitas Ternak Sapi dan Kerbau' oleh Kementerian Pertanian, dapat diketahui jeroan dibedakan menjadi dua, yaitu jeroan merah dan jeroan hijau.
Jeroan merah terdiri dari hati, paru, jantung, otak, dan limpa. Lain halnya dengan jeroan hijau yang hanya terdiri dari usus dan juga babat. Tidak hanya dapat ditemukan pada sapi, jeroan merah dan jeroan hijau juga dapat dijumpai pada hewan ternak lainnya.
Dihimpun dari buku 'Panduan Praktis Memilih Produk Daging Sapi' karya Burhan Bahar dan 'Industri Pengolahan Daging' oleh Djalal Rosyidi, dkk., berikut jenis jeroan sapi yang biasanya banyak diolah menjadi menu makanan tertentu.
1. Babat
Salah satu bagian jeroan sapi yang paling banyak dimanfaatkan sebagai olahan makanan adalah babat. Babat adalah bagian perut hewan yang bisa ditemukan pada sejumlah hewan ternak. Sebut saja kambing, domba, sapi, hingga kerbau. Babat berbentuk seperti kembang atau sarang lebah yang memiliki tekstur kenyal dan tebal.
Babat dapat dijumpai pada bagian lambung dari hewan-hewan tadi. Jenis jeroan yang satu ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena ada begitu banyak orang yang menyukainya. Terutama apabila diolah menjadi menu berkuah yang menyegarkan. Misalnya soto, gulai, hingga menu favorit lainnya.
2. Lidah
Selanjutnya, ada lidah yang menjadi bagian tak kalah favorit dari sapi yang banyak diburu oleh tidak sedikit orang. Lidah dapat diartikan sebagai organ muskular yang dapat dijumpai pada bagian mulut hewan, termasuk sapi. Biasanya lidah diselimuti membran muskus yang tebal dan juga bertekstur kasar.
Sebelum diolah menjadi menu tertentu, lidah sapi berwarna merah jambu atau abu-abu. Biasanya lidah sapi perlu dibersihkan terlebih dahulu bagian membran tebal dan bertekstur kasar tadi. Baru setelah itu, lidah sapi bisa dimasak menjadi aneka hidangan yang lezat dan nikmat.
3. Otak
Tak hanya lidah, ada juga bagian jeroan sapi yang dapat dijumpai pada kepala hewan ini. Bagian tersebut tidak lain adalah otak. Serupa dengan babat dan lidah, otak sapi juga menjadi salah satu jenis jeroan yang digemari. Ini dikarenakan teksturnya yang lembut dan cita rasa khas yang dihasilkan saat disantap.
Umumnya, otak memiliki warna putih keabu-abuan. Sebagai bagian yang bertekstur lembut, otak sapi perlu diolah dengan teknik khusus agar tidak cepat hancur. Bukan hanya itu saja, aromanya yang cukup amis juga membuat teknik memasaknya perlu dilakukan dengan penuh perhatian.
4. Hati
Jenis jeroan sapi lainnya yang cukup digemari adalah bagian hati. Ukuran hati sapi biasanya cukup besar dengan warna merah agak kecokelatan. Meskipun cukup lembut, hati sapi akan menjadi padat saat dilakukan proses pemasakan. Namun demikian, mirip seperti otak, hati sapi juga mudah hancur.
Oleh karenanya, proses pengolahan hati sapi perlu dilakukan secara berhati-hati. Ini dikarenakan proses pengolahannya akan berpengaruh pada tekstur hati yang dihasilkan nantinya.
5. Jantung
Tak hanya hati, jantung sapi juga menjadi salah satu jenis jeroan yang cukup banyak dikonsumsi oleh sebagian orang. Adapun ciri-ciri jantung pada sapi maupun hewan ternak lainnya adalah ukurannya yang cukup kecil dengan tekstur lembut.
Warna jantung hewan ini merah kecokelatan dengan dilengkapi serabut-serabut. Jantung sapi juga akan menjadi padat teksturnya saat diolah menjadi menu tertentu.
6. Usus
Sebagai bagian dari sistem pencernaan, jeroan usus terbagi menjadi dua jenis berbeda. Kedua jenis usus yang dimaksud adalah usus besar dan usus kecil. Usus pada sapi biasanya berwarna merah agak kecokelatan dengan ukuran yang cukup besar.
Jenis jeroan yang satu ini perlu untuk segera dibersihkan, terutama saat sapi sudah disembelih dan dipisah-pisahkan bagiannya. Hal tersebut dikarenakan usus sapi bisa mengalami kebusukan atau kerusakan kualitasnya apabila tidak segera dibersihkan. Terutama akibat kotoran yang masih menempel di sekitarnya.
7. Ginjal
Ciri-ciri ginjal sapi biasanya berwarna merah tua. Kemudian ginjal sapi juga bertekstur sangat lembut dengan aroma yang khas. Berbeda dengan berbagai jenis jeroan yang telah disebutkan sebelumnya, ginjal sapi cukup jarang untuk diolah bagi sebagian orang. Mengapa?
Alasannya karena ginjal sapi memiliki cita rasa yang cukup pahit. Bukan hanya itu saja, jenis jeroan sapi ini juga cukup memiliki aroma amis yang pekat dan kuat. Inilah yang membuat ginjal sapi tidak begitu banyak digemari.
Cara Masak Jeroan Sapi
Berbeda dengan daging sapi, cara pengolahan jeroan sapi ternyata perlu dilakukan dengan teknik khusus. Hal ini dikarenakan tekstur dan aroma yang dihasilkan oleh jeroan sapi berbeda dengan bagian daging atau tulang. Masih mengacu dari buku 'Industri Pengolahan Daging', berikut cara masak jeroan sapi yang bisa dijadikan sebagai referensi.
1. Pencucian Jeroan Sapi
Langkah pertama dalam memasak jeroan sapi bisa dilakukan dengan melakukan pencucian terlebih dahulu. Tahapan ini sangat penting untuk diperhatikan karena beberapa jenis jeroan mungkin telah terkontaminasi dengan kotorannya.
Oleh karena itulah, proses pencucian harus dilakukan dengan menggunakan air yang mengalir dan dilakukan berulang kali. Selain memastikan tidak adanya kotoran yang menempel, tahapan ini juga diharapkan dapat mengurangi aroma tidak sedap pada jeroan sapi yang akan diolah nantinya.
2. Perebusan Jeroan Sapi
Setelah mengalami proses pencucian, saatnya untuk merebus jeroan sapi. Serupa dengan tahapan pembersihan sebelumnya, dalam proses perebusan juga perlu dilakukan tidak hanya sekali. Disarankan jeroan direbus sebanyak 2-3 kali.
Tidak hanya memastikan jeroan nantinya lebih empuk, cara merebus yang dilakukan berulang kali juga dimaksudkan agar menghilangkan aroma tidak sedap pada jeroan tersebut. Kemudian lakukan perebusan dengan menggunakan api yang besar selama 10 menit, baru dilanjutkan dengan api yang lebih kecil.
3. Penambahan Rempah Pada Jeroan Sapi
Selanjutnya, jeroan sapi perlu diberi tambahan rempah-rempah untuk menyamarkan aromanya yang cukup pekat. Ada berbagai rempah-rempah alami yang bisa digunakan dalam proses pengolahan jeroan sapi. Sebut saja lengkuas, jahe, hingga daun salam. Rempah-rempah ini bisa dimasukkan pada saat proses perebusan maupun ditambahkan saat jeroan sapi dimasak.
4. Pengolahan Jeroan Sapi
Setelah memastikan jeroan sapi sudah bersih, matang, dan aroma pekat berkurang atau bahkan hilang, waktunya untuk mengolahnya menjadi menu tertentu. Tahapan ini juga sebaiknya dilakukan dengan mempertimbangkan menu yang akan dibuat. Ini dikarenakan tidak semua jeroan cocok untuk dimasak menu tertentu. Misalnya saja babat yang lebih cocok dimasak sebagai menu soto atau gulai.
Demikian tadi penjelasan mengenai 7 jenis jeroan sapi lengkap dengan cara mengolahnya. Semoga informasi ini membantu.
(sto/rih)