Batas Aman Makan Jeroan Menurut Dokter, Bahaya Jika Kebanyakan

Batas Aman Makan Jeroan Menurut Dokter, Bahaya Jika Kebanyakan

Elmy Tasya Khairally - detikKalimantan
Rabu, 25 Jun 2025 12:00 WIB
Ilustrasi Hati Sapi
Ilustrasi jeroan/Foto: Getty Images/iStockphoto/Olesia Shadrina
Balikpapan -

Jeroan adalah bagian lain dari hewan selain otot seperti hati, jantung, usus, lambung, hingga paru. Dokter spesialis penyakit dalam, dr Rizka Novita Indriani, Sp.PD, menganjurkan hanya makan jeroan dalam porsi kecil.

"Hitungannya porsi kecil ya. Boleh dikonsumsi 1-2 kali seminggu porsi kecil ya. Kalau angka gram pasti saya belum pernah menemukan angkanya," kata dr Rizka kepada detikcom, Selasa (24/6/2025).

Setali tiga uang dengan itu, dikutip detikHealth dari laman Melrose Health, mengonsumsi jeroan 1-2 kali dalam seminggu bisa mencapai keseimbangan yang tepat, antara memperoleh manfaat dan menghindari konsumsi nutrisi berlebih, seperti vitamin A.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagi kebanyakan orang, jeroan merupakan tambahan bergizi untuk diet jika dikonsumsi dalam jumlah sedang," kata ahli gizi Julia Zumpano, RD, LD, dikutip dari Cleveland Clinic.

Bahaya Terlalu Banyak Konsumsi Jeroan

Untuk diketahui, jeroan kaya akan nutrisi seperti vitamin A, vitamin B12 dan folat, serta merupakan sumber zat besi dan protein yang sangat baik. Meski demikian, terlalu banyak mengonsumsinya bisa memberikan risiko kesehatan.

1. Meningkatkan Asam Urat

Menurut dokter spesialis penyakit dalam, dr Ray Rattu, SpPd, mengonsumsi jeroan yang berlebihan bisa memicu peningkatan kadar asam urat dalam tubuh. Jeroan mengandung protein dan purin yang tinggi.

"Asam urat atau uric acid itu adalah hasil metabolisme terhadap protein yang mengandung kadar purin yang tinggi, sehingga hasil metabolismenya berupa asam urat," ucapnya saat berbincang dengan detikcom, Selasa (28/5/2025).

Ketika dikonsumsi secara berlebihan, kadar asam urat meningkat drastis, baik pada orang dengan kadar yang normal maupun mereka yang memiliki riwayat asam urat tinggi.

"Yang normal bisa menjadi tinggi, yang sudah tinggi bisa makin tinggi sekali. Itu memang harus dihindari," tegasnya.

2. Meningkatkan Kolesterol

Tak hanya itu, jeroan juga mengandung kolesterol dan lemak jenuh tinggi yang bisa meningkatkan kadar kolesterol darah. Hal ini perlu diperhatikan oleh orang dengan kolesterol tinggi.

"Jika Anda memiliki faktor risiko penyakit jantung seperti kolesterol tinggi, sebaiknya pilih daging berotot tanpa lemak," kata Zumpano.

3. Hati Berlemak

Penelitian pada orang dewasa menunjukkan konsumsi jeroan bisa sedikit meningkatkan risiko terkena penyakit hati berlemak atau fatty liver. Meski demikian, untuk mengonfirmasi temuan ini, para peneliti merekomendasikan untuk melakukan studi lebih lanjut.

4. Kelebihan Kadar Vitamin dan Mineral

Vitamin yang larut dalam air seperti riboflavin, niacin, dan B12, dan mineral seperti zat besi, seng, dan magnesium umumnya tidak berbahaya jika dikonsumsi berlebihan, karena kita mengeluarkan kelebihannya dari urin.

Namun, kebanyakan vitamin A bisa menyebabkan masalah, terutama bagi wanita hamil. Meski demikian, menurut ahli diet Maddie Pasquariello, RDN, kemungkinan kecil untuk mendapat terlalu banyak vitamin A hanya dari makanan.

"Kecuali jika Anda mengonsumsi hati sapi dalam jumlah yang sangat banyak sehingga Anda mungkin akan sakit sebelum mencapai kadar racun, kata Pasquariello, dikutip dari Woman Health.

Baca selengkapnya di sini.




(sun/des)
Hide Ads