Romantisnya Kumalagiri, Sentra Kuliner Malam di Terminal Wonogiri

Romantisnya Kumalagiri, Sentra Kuliner Malam di Terminal Wonogiri

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Kamis, 14 Apr 2022 05:40 WIB
Kumalagiri, sentra kuliner malam di Terminal Tipe A Giri Adipura.
Kumalagiri, sentra kuliner malam di Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri. Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng
Wonogiri -

Kawasan Terminal Tipe A Giri Adipura Kabupaten Wonogiri kini disulap menjadi sentra kuliner, cocok buat ngabuburit dan buka bersama. Sentra kuliner di terminal Wonogiri itu masih akan terus beroperasi setelah Ramadan.

Sentra kuliner yang diberi nama Kuliner Malam Ala Wonogiri (Kumalagiri) itu mulai beroperasi sejak Selasa (12/4/2022) lalu.

Di Kumalagiri, pengunjung bisa menikmati romantisnya malam, duduk menikmati makanan dan minuman di bawah langit terbuka yang berhiaskan untaian lampu-lampu taman nan remang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Baru mulai buka kemarin sore. Sementara ada sepuluh stan untuk pedagang," kata Koordinator Kumalagiri Andhi Prasetyo kepada detikJateng, Rabu (13/4/2022).

Andhi mengatakan, setiap pedagang yang menempati stan di Kumalagiri tidak boleh menjual menu yang sama. Dengan demikian, Kumalagiri bakal menawarkan banyak variasi menu makanan dan minuman bagi pengunjungnya.

ADVERTISEMENT
Kumalagiri, sentra kuliner malam di Terminal Tipe A Giri Adipura.Kumalagiri, sentra kuliner malam di Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri. Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng

"Jadi makanan dan minuman yang berbeda itu berada di satu tempat dan terpusat. Saat ini ada aneka makanan seperti sosis bakar, mi ayam, bakso, dan lainnya," ujar Andhi.

Pedagang di Kumalagiri terdiri dari para pedagang kios terminal, PKL di sekitar terminal, hingga pengasong di terminal. "Peluncurannya memang saat Ramadan. Tapi Kumalagiri akan buka seterusnya setelah Ramadan," terang Andhi.

"Kami yakin omzet pedagang akan naik seiring dibolehkannya mudik nanti. Sebab, kaum boro bisa mampir saat transit di terminal," imbuh dia.

Menurut Andhi, pendirian Kumalagiri berawal dari keprihatinan atas sepinya kios di terminal. Sebab, sebagian besar penumpang bus berangkat dari berbagai daerah di luar terminal.

"Bagaimana caranya pedagang di kios itu bisa menjual dagangannya tidak hanya ke penumpang bus, tapi juga ke masyarakat umum. Di Wonogiri kan juga jarang ada sentra kuliner yang berkonsep outdoor (luar ruangan)," tuturnya.

Selama Ramadan, Kumalagiri buka tiap pukul 15.30 WIB sampai 22.00 WIB. Sebab, pada siangnya, para pedagang masih berjualan di kios dalam terminal.

"Nanti kami juga mau merekrut pengamen untuk tampil live agar kuliner malam semakin hidup. Disediakan tempat saweran saat mereka tampil," pungkas Andhi.




(dil/dil)


Hide Ads