Desa Kalibeluk, yang berada di dekat exit Tol Warungasem Batang memiliki kuliner khas berupa serabi. Rasanya gurih, manis, dan berukuran lebih besar dari serabi pada umumnya.
Mengutip visitjawatengah.jatengprov.go.id, Kamis (24/3/2022), serabi ini berdiameter sekitar 10 sentimeter. Teksurnya berongga dan berbentuk setengah lingkaran. Penyajian serabi Kalibeluk ini biasanya sepasang atau satu tangkup yang berisi dua loyang serabi.
Serabi ini memiliki dua varian yakni original dengan rasa santan gurih, dan rasa manis yang sudah ditambah gula merah atau gula aren. Satu porsi serabi ini dijual seharga Rp 13 ribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses pembuatan serabi ini masih menggunakan cara tradisional yang membuat citarasa khasnya masih terjaga. Pertama-tama beras ditumbuk hingga menjadi tepung yang halus. Kemudian dicampur parutan kelapa dan air untuk membuat adonan yang kental.
Peralatan yang digunakan untuk memasak pun masih menggunakan alat manual berupa tungku kayu. Serabi dicetak menggunakan cobek dari tanah liat dan kemudian dimasak hingga matang.
Serabi Kalibeluk ini biasa dijajakan di rumah-rumah penduduk Kalibeluk, Warungasem mulai pukul 06.30 WIB. Jika kesiangan, panganan ini bisa ditemui di area Pasar Warungasem.
Namun kini hanya segelintir pedagang yang menjual jajanan ini. Hal inilah yang membuat panganan ini cukup langka.
Pemkab Batang pun berupaya mempopulerkan serabi Kalibeluk ini lewat beberapa event-event yang digelar. Untuk memikat kaum muda, serabi ini kini disajikan dengan aneka topping seperti keju hingga meses.
(ams/ams)