5 Fakta 'Kampung Mati' Kulon Progo, Hanya Dihuni 1 Keluarga-Sarat Kisah Mistis

Round-Up

5 Fakta 'Kampung Mati' Kulon Progo, Hanya Dihuni 1 Keluarga-Sarat Kisah Mistis

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 19 Jun 2023 07:15 WIB
Kondisi rumah satu-satunya di Kampung Mati, Dusun Watu Belah, Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo, Jumat (16/6/2023).
Kondisi rumah satu-satunya di Kampung Mati, Dusun Watu Belah, Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo, Jumat (16/6/2023). (Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng)

5. Sarat Kisah Mistis

Hidup tanpa tetangga di tengah hutan yang dikenal wingit itu membuat keluarga Sumiran acap bersentuhan dengan hal-hal mistis.

"Sering sekali," ucap sang istri, Sugiati saat ditanya soal pengalaman mistis yang dirasakan, Jumat (16/6) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sugiati, bahkan pernah mengalami kejadian mistis yang hingga ini masih membekas di ingatannya. Kejadian ini bermula saat Sugiati bersama anak bungsunya, Dewi Septiani atau akrab disapa Septi sedang memasak di dapur.

Ketika itu Septi yang masih berusia tiga tahun usil mengganggu ibunya yang sibuk mengolah minyak. Tiba-tiba terdengar suara gebrakan meja dari rumah tetangga. Mendengar hal itu, keduanya lantas terdiam.

ADVERTISEMENT

"Setelah di situ, rumah itu ada orang yang mendobrak meja kemudian lanjut kaca ini yang didobrak. Terus masuk mendobrak meja yang di dalam situ ditambah ada bunyi-bunyian dari piring," ucap Sugiati.

Tak sampai di situ. Sugiati dan Septi kembali dikejutkan dengan penutup panci yang tiba-tiba melayang. Tak tahu harus berbuat apa, mereka pun hanya bisa terdiam.

Sugiati juga pernah menjumpai sesosok ular yang ukurannya sebesar kepala manusia. Ular ini memiliki dua kepala. Sosok itu ditemuinya ketika sedang mencari kayu bakar.

Sosok lain yang pernah Sugiati temui yakni pria misterius yang muncul tiba-tiba di area perbukitan dekat rumahnya. Menurutnya sosok ini menggunakan singlet putih dan celan hitam sembari membawa keranjang mata air dan celurit.

"Setelah lihat itu saya langsung pulang. Nah tiba-tiba ada potongan janur yang nancep di kepala saya, langsung saya buang," ujarnya.

"Jadi memang banyak kalau di sini. Banyak suara-suara juga tapi enggak saya dengerin karena udah biasa. Selain itu juga biar hantunya itu kalau dicuekin malu sendiri, capek sendiri untuk menghantui saya," imbuhnya.

Selain Sugiati, hal serupa juga dialami Sumiran. Beberapa kali Sumiran ditimpuk batu oleh sesuatu yang tak berwujud. Biasanya terjadi ketika dirinya sedang mengambil air di sumber mata air dusun setempat.

"Pernah itu pas mau ambil air tahu-tahu ada yang nimpuk pakai batu. Wah saking seringnya jadi udah biasa," ucapnya.



Simak Video "Mengalami Insiden Terperosok di Air Saat Bermain Offroad di Yogyakarta"
[Gambas:Video 20detik]

(aku/aku)


Hide Ads