Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut tidak terjadi peningkatan aktivitas Gunung Merapi usai gempa M 6,0 guncang Pacitan, Jawa Timur dini hari tadi. Berikut ini keterangan lengkap BPPTKG.
"Pasca-kejadian gempa tektonik M6 8 juni 2023 pukul 00:04:55 WIB, berdasarkan data pemantauan sampai saat ini tidak terjadi peningkatan aktivitas di Gunung Merapi," kata BPPTKG dalam keterangan tertulis, Kamis (8/6/2023).
Berdasarkan data pemantauan dari pukul 00.00 hingga 06.00 WIB hari ini, tidak ada kejadian guguran lava. Sementara untuk kegempaan tercatat 28 kali gempa guguran dan 12 kali gempa tektonik jauh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini status Merapi masih pada tingkat Siaga atau Level III. Potensi bahaya erupsi berupa luncuran awan panas masih berpotensi terjadi.
Adapun, data yang diperoleh dari BMKG, gempa itu terjadi pukul 00.04 WIB. Pusat gempa ini berada di laut dengan koordinat 9.15 Lintang Selatan (LS), 110.69 Bujur Timur (BT). 117 kilometer barat daya Pacitan, Jawa Timur, dengan kedalaman 10 kilometer.
"117 km Barat Daya Pacitan, Jawa Timur, 128 km Tenggara Gunungkidul, DIY, 143 km Tenggara Bantul, 154 km Tenggara Yogyakarta, 542 km Tenggara Jakarta," tulis BMKG dalam keterangannya, Kamis (8/6/2023) dini hari.
"Gempa ini tidak berpotensi TSUNAMI," imbuh BMKG.
Kerasnya guncangan gempa ini juga dirasakan warga di Kota Jogja, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan di Kota Solo, Jawa Tengah.
"Di tempatku sempat dibunyiin kentongan. Agak lama, warga pada keluar. Jendela tempatku sempat bergetar, rasanya agak goyang," kata Aditya, warga Kelurahan Patehan, Kraton, Jogja, kepada detikJateng.
Topa, warga Bendungan, Wates, Kulon Progo juga turut merasakan gempa. "Lumayan lama ini tadi. Tapi untung nggak ada kerusakan," ujarnya.
Senada diutarakan Aji, warga Kota Solo. "Terasa sekitar 3 detik. Guncangannya agak keras. Saya kebetulan di teras, tanaman di pot kelihatan bergoyang," ujar warga Kelurahan Sumber, Solo, itu.
(sip/sip)