Ngenes! Pria WNA Inggris Ditelantarkan hingga Depresi di Bantul

Ngenes! Pria WNA Inggris Ditelantarkan hingga Depresi di Bantul

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Rabu, 05 Apr 2023 15:07 WIB
Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Dr. Satrio Kuningan, Jakarta, kini digunakan para pengemis untuk mangkal. Sedikitnya ada tiga pengemis yang beroperasi setiap hari.
Ilustrasi. Foto: Rengga Sancaya
Yogyakarta -

Seorang warga negara asing (WNA) asal Inggris ditemukan terlantar di Dusun Karanggayam, Bantul. Pria berinisial KE itu diduga mengalami gangguan kejiwaan.

Kepala Kanwil Kemenkumham DIY Agung Rektono Seto menyampaikan kasus ini diketahui setelah adanya laporan dari masyarakat pada 1 Februari lalu. Pihak imigrasi kemudian melakukan pengecekan dan menemukan KE.

"Dari hasil pengecekan tersebut bahwa benar terdapat warga negara Inggris dengan inisial KE yang memiliki paspor yang masih berlaku namun izin tinggalnya sudah tidak berlaku lagi," kata Agung kepada wartawan, Rabu (5/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agung melanjutkan, saat ditemukan diketahui bahwa KE dalam keadaan mengalami gangguan kejiwaan diduga depresi, tidak dapat berjalan dikarenakan jatuh, dan mengalami penyakit kulit.

"Dinyatakan dalam Surat Keterangan Sehat yang dikeluarkan RSUD Panembahan Senopati Bantul tanggal 22 Februari 2023," terangnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kemenkumham DIY Muhammad Yani Firdaus mengatakan WNA Inggris itu diketahui melakukan perkawinan dengan warga negara Indonesia dan memiliki anak angkat.

"Kemudian harta warisan semua diambil oleh istri dan anak angkatnya. Setelah itu WNA Inggris ini ditelantarkan, baik mobil, rumah, segala-galanya diambil oleh istri dan anak angkatnya sekarang menjadi gangguan jiwa," kata Yani.

Menurut Yani, selain mengalami gangguan jiwa, KE juga sudah tidak punya baju dan segalanya, hanya tidur di depan garasi saja.

"Dia masih bertahan karena hartanya diambil oleh istri dan anak angkatnya. Di masih tidur di teras. Ditelantarkan dan tidak memiliki apapun, akhirnya stres gila ya begitu, tanpa busana tidur di mana-mana," tuturnya.

Pihak Imigrasi saat ini telah berkomunikasi dengan Kedutaan Inggris untuk langkah lebih lanjut.

"Kita dorong atau kita gerakkan untuk kembali ke negaranya.Tapi kita lihat atau memang pada saat kita dorong ke Inggris apakah mengganggu di pesawat di perjalanan itu yang kita takuti," ucapnya.




(apl/dil)


Hide Ads