Ganasnya Racun Racikan Slamet Dukun Banjarnegara, 5 Menit Korban Tewas

Ganasnya Racun Racikan Slamet Dukun Banjarnegara, 5 Menit Korban Tewas

Uje Hartono - detikJateng
Rabu, 05 Apr 2023 13:44 WIB
Proses pemakaman korban serial killer Mbah Slamet di pemakaman umum warga Desa Balun.
Proses pemakaman korban serial killer Mbah Slamet dukun pengganda uang Banjarnegara di pemakaman umum warga Desa Balun. Foto: Uje Hartono/detikJateng.
Banjarnegara -

Slamet Tohari (45) alias Mbah Slamet dukun pengganda uang di Banjarnegara menghabisi nyawa 12 korbannya dengan menggunakan racun. Semua korban diberi minum yang sudah dicampur racun.

Berdasarkan pengamatan detikJateng saat dilakukan pencarian korban, petugas juga menemukan botol air mineral yang dikubur bersama tubuh korban.

Minuman tersebut diberikan Mbah Slamet usai korban melakukan ritual. Menurut pelaku, reaksi racun yang diberikan kepada korban langsung terasa. Cukup waktu sekitar 5 menit korban langsung tidak berdaya dan tewas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah diminum, orangnya tidak sempat bilang seperti itu (teriak meminta tolong). Tidak bisa bilang apa-apa, muntah sedikit. 5 menit kemudian tidak terasa apa-apa (tewas), nggak sampai bilang apa-apa," ucap Mbah Slamet saat dibawa di lokasi kejadian, Selasa (4/4/2023).

Usai korban tak berdaya, pelaku kemudian menggali lubang untuk mengubur korban. Slamet mengaku korban dikubur saat nadi sudah tidak berdenyut.

ADVERTISEMENT

"Pada saat meninggal dunia nadinya sudah betul-betul mati baru dikubur," ujarnya.

Sebelum disuruh minum racun, korban diminta melakukan ritual. Ia menyebut, ritual yang diakui pelaku sebagai pengganda uang dilakukan selama 1 jam.

"Berangkat dari rumah jam 4 sore. Sampai sini masih terang. Setelah itu dilakukan ritual bersama korban. Setelah ritual sekitar setengah 8 malam saya suruh minum yang dicampur (beberapa bahan untuk meracun korban)," ungkapnya.

ia mengatakan, ritual yang dilakukannya bersama korban hanya ngobrol. Tidak ada pembacaan mantra atau melakukan gerakan-gerakan tertentu.

"Ritualnya ngobrol-ngobrol saja. Tidak ada aktivitas apa pun," tambahnya.

Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan, pelaku baru menggali kubur saat korban sudah tidak berdaya. Sehingga saat pelaku dan korban datang ke lokasi tidak muncul kecurigaan.

"Pada saat pelaku dan korban ke lokasi belum ada lubang. Jadi lubang ini baru digali pada saat korban sudah tidak berdaya," terang Hendri.




(apl/rih)


Hide Ads