Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut kubah lava lama di barat laut masih bergerak. Namun yang paling aktif saat ini kubah lava barat daya.
"Terkait deformasi kubah lava lama 1888 di barat laut memang masih bergerak hingga sekarang. Jadi kalau dibulatkan sampai sekarang 16 meter (deformasi)," kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso saat jumpa pers secara daring, Selasa (21/3/2023).
Untuk saat ini, mengacu perilaku deformasi tersebut, potensi bahaya berupa longsoran dari kubah lama. Di mana longsoran berupa bongkahan batu yang kira-kira seukuran 2 juta meter kubik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau longsor, karena tidak stabil, karena terdorong terus dari dalam, ini jarak luncurnya 3 kilometer saja. Sehingga masih di dalam daerah bahaya yang ditetapkan," ujarnya.
Sementara itu untuk kubah lava barat daya rata-rata di atas 100 derajat Celcius, sehingga kemungkinan untuk runtuh masih tinggi. Namun untuk pertumbuhan kubah lava di sisi barat daya Merapi masih dalam tahap normal.
"Sedangkan perhitungan teman-teman dari data drone, kira-kira belasan ribu meter kubik per hari, ya sekitar 15 ribu meter kubik per hari," ujarnya.
"Dan itu kalau berdasarkan sejarah erupsi Merapi rata-rata laju ekstrusi magma Merapi sekitar 60 ribu meter kubik per hari. Sehingga angka tersebut masih normal untuk Merapi," lanjut Agus.
Selanjutnya, untuk kubah tengah kawah sampai berapa bulan ini masih stabil dan tidak mengalami pertumbuhan.
"Profil suhu juga relatif kurang panas dibanding (kubah) barat daya, tapi ini kita tidak bisa bilang kalau ini tidak aktif karena masih ada titik panas di atas 100 derajat Celcius," katanya.
(ahr/dil)