Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam risetnya telah menemukan sesar baru di wilayah Jogja atau Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang dinamakan Sesar Mataram. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY menanggapi temuan tersebut.
Dalam situs resmi BRIN, Profesor Riset dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Danny Hilman Natawidjaja memaparkan hasil riset serta temuan Sesar Mataram ini.
"Di wilayah Yogyakarta juga ada yang dikenal sebagai Sesar Opak yang menyebabkan gempa tahun 2006. Di sini dipetakan sesar aktif baru yaitu Sesar Mataram. Studi yang dilakukan antara lain studi survei geolistrik dan pemetaan berdasarkan morfologi, di sini terlihat Sesar Mataram ini berasosiasi dengan opset stream, tapi belum ada studi yang lebih detail," kata Danny dalam situs resmi BRIN, Selasa (6/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi hal tersebut, Kepala BPBD DIY Biwara Yuswantana mengatakan hasil riset BRIN tersebut masih harus diteliti lebih lanjut untuk bisa dipetakan risiko kebencanaannya.
"Kalau ditemukan sesar itu nanti ada tahapan-tahapan, kemudian akan diinformasikan oleh BRIN. Itu sifatnya riset ya, tapi otoritas untuk bencana geologi itu ada di Badan Geologi. Nanti bagaimana kemudian hasil dari kajian BRIN itu, artinya ada fase-fase berikutnya yang baru nanti kemudian sampai pada eksekutor di provinsi," kata Biwara saat dihubungi wartawan, Rabu (22/2/2023).
Setelah hasil riset lanjutan dari BRIN keluar, Biwara menambahkan, akan terlihat letak pasti dari Sesar Mataram ini. Setelahnya baru bisa dilakukan upaya mitigasi dan edukasi kepada masyarakat.
"Tentu akan terkait mana wilayah yang terpapar dan di situ tingkat kepadatan penduduk seperti apa misalnya. Itu baru kemudian kita bisa menindaklanjuti dari sisi mitigasi atau peningkatan kapasitas masyarakat di situ," jelas Biwara.
"Kalau belum tahu seberapa dampak dari sesar itu kan kita belum bisa menindaklanjuti," lanjutnya.
Biwara mengatakan pihaknya belum bisa berbuat banyak atas temuan sesar Mataram ini. Menurutnya, riset yang lebih mendalam harus dilakukan agar pihaknya bisa melakukan pengurangan risiko kebencanaan dari sesar ini.
"Pengurangan risiko terkait dengan masyarakat yang terpapar, yang ada di kawasan yang terdampak itu, nah itu kemudian segala sesuatu di situ ditindaklanjuti, pencegahan, pengurangan risiko, peningkatan kapasitas karena sasaran juga belum jelas," tutupnya.
Baca juga: Gempa M 3 di Bantul Siang Ini |
(dil/rih)