Jalan Jogja-Wonosari di Kapanewon Patuk, perbatasan Kabupaten Gunungkidul dan Bantul, kerap mengalami perbaikan karena berlubang dan mengeluarkan air. Apa pemicunya?
Pantauan detikJateng, jalan aspal di seberang plakat tulisan 'Gunungkidul Handayani' tampak berlubang. Tampak pula air merembes dari lubang tersebut dan membuat sebagian ruas jalan basah.
Padahal, dari pengamatan detikJateng, jalan tersebut telah beberapa kali dilakukan perbaikan. Terbaru pada Desember 2022 dan awal bulan Januari 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang pemotor yang setiap hari melintas jalan Jogja-Wonosari, Yuwono (37) mengungkapkan lubang di jalan tersebut sudah ada sejak lama. Selama itu pula, Yuwono mengaku sering mendapati jalan aspal di sekitar lubang basah oleh air.
"Saya setiap hari lewat situ (jalan Jogja-Wonosari) dan jalan itu memang banyak lubangnya. Ukuran lubangnya bervariasi dan jalan itu juga sering basah," kata Yuwono kepada detikJateng, Kamis (19/1/2023).
Yuwono juga menyebut jalan tersebut beberapa kali menjalani perbaikan. Namun tidak bertahan lama kembali muncul lubang di jalan tersebut.
"Setahu saya, yang terakhir lubang di jalan dekat tulisan Gunungkidul itu pernah ditambal akhir tahun, setelah perbaikan jalan yang longsor di dekat bukit bintang. Setelah itu awal tahun juga pernah diperbaiki dan sekarang rusak lagi," ujarnya.
Bahkan, Yuwono bercerita pernah melihat langsung pemotor yang jatuh di ruas jalan tersebut. Menurutnya, kejadian itu malam hari dan pemotor itu jatuh karena kaget ada lubang di jalan.
"Pernah itu, saya pulang dari Wonosari malam-malam terus ada orang naik motor dari arah Jogja tiba-tiba jatuh saat melintas di jalan yang berlubang itu. Ya mungkin jatuhnya itu karena kaget ada lubang di jalan," ucapnya.
Terpisah, Lurah Patuk, Catur Bowo mengungkapkan basahnya jalan aspal di jalur Jogja-Wonosari yang melintas Kapanewon Patuk terjadi karena ada sumber air di bawah jalan tersebut. Kejadian serupa sudah berulang kali terjadi.
"Kalau jalan itu sudah beberapa kali diperbaiki atau diaspal ulang, bahkan menggunakan metode cor tapi ya tetap rusak," kata Bowo.
"Mungkin karena ada rembesan atau sumber air di bawahnya. Karena di sekitar situ itu ada sumber air namanya Slumprit," imbuhnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Handayani, Toto Sugiharta mengatakan pihaknya tidak memasang instalasi pipa di bawah jalur tersebut. Air yang merembes di jalan aspal itu disebutnya bukan air PDAM.
"Airnya itu bukan dari kita, karena belum ada jalur (pipa) yang sampai sana," kata Toto.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Irawan Jatmiko menjelaskan bahwa jalan tersebut masuk jalan nasional. Pihak yang berwenang melakukan perbaikan dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DIY.
"Dan kita sudah berkoordinasi dengan BBPJN untuk perbaikan jalan itu. Rencananya untuk perbaikan total mulai tahun ini," kata Irawan.