Seorang mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tak mampu melanjutkan kuliah karena nominal uang kuliah tunggal (UKT) yang terlalu tinggi. Mahasiswi berinisial NRF itu hingga akhir hayatnya gagal untuk kuliah.
Rektor UNY Sumaryanto pun angkat bicara terkait kasus itu.
"Saya sedih, sangat berduka kalau sampai penyebabnya mahasiswa sampai tidak bisa bayar, sampai depresi, saya betul-betul sedih," ucap Sumaryanto saat dihubungi wartawan, Kamis (12/1/2023).
Menurutnya, UNY dan pihaknya memiliki komitmen untuk membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan finansial.
"Jadi betul-betul kalau ada mahasiswa kesulitan uang, kalau bukan UNY yang membantu Sumaryanto, komitmennya seperti itu secara pribadi," tegasnya.
Di UNY, lanjut dia, UKT terendah yakni Rp 500 ribu hingga Rp 6 jutaan per semester. "UKT terendah Rp 500 ribu satu semester, tertinggi sekitar Rp 6 jutaan kalau FT (Fakultas Teknik), kalau FIK (Fakultas Ilmu Keolahragaan) Rp 5 jutaan," ucap dia.
Sumaryanto menyebut pengajuan penurunan UKT bisa dilakukan saat terjadi kesalahan input awal sehingga UKT dinilai terlalu tinggi. Kedua, di tengah jalan terkena bencana alam atau kecelakaan, atau orang tua meninggal sehingga menjadi yatim piatu atau kena PHK.
"Sebagian besar yang ngoreksi minta turun karena salah menginput data. (Caranya) Mengajukan surat ke rektor, ternyata kami pendapatannya hanya sekian. Bahkan ada karena kena gempa, kena PHK, kami akan mengusulkan dikurangi UKT satu grid, yang penting tidak boleh bohong. Kalau apa adanya pasti kami bantu, jaminannya itu," terangnya.
Sebelumnya, seorang mahasiswi UNY Angkatan 2020 berjuang untuk bisa berkuliah di tengah tingginya uang kuliah tunggal (UKT) di kampus itu. Mahasiswi berinisial NRF itu pada akhirnya harus mengubur mimpinya untuk bisa berkuliah hingga akhir hayatnya.
Cerita getir itu tak bisa disampaikan langsung. Adalah Rachmad Ganta Semendawai (24), salah satu kakak tingkat sekaligus teman almarhum NRF yang menceritakan getir dan perjuangan almarhum untuk bisa membayar UKT demi melanjutkan studi. Cerita itu juga telah diunggah di akun twitter pribadinya @rgantas.
Selengkapnya tentang kisah mahasiswi UNY tercekik UKT hingga meninggal.
(ams/dil)