5 Fakta Warga Gunungkidul Tewas Diduga gegara Belalang Setan

Round-Up

5 Fakta Warga Gunungkidul Tewas Diduga gegara Belalang Setan

Tim detikJateng - detikJateng
Selasa, 06 Des 2022 07:05 WIB
Penampakan belalang bulus atau belalang setan (Aularches Miliaris) yang dikonsumsi warga Paliyan, Gunungkidul hingga akhirnya meninggal dunia.
Penampakan belalang bulus atau belalang setan (Aularches Miliaris) yang dikonsumsi warga Paliyan, Gunungkidul hingga akhirnya meninggal dunia. Foto: Dok Polres Paliyan
Solo -

Seorang wanita warga Pedukuhan Selorejo, Kalurahan Sodo, Kapanewon Paliyan, Gunungidul, bernama Musri (53) meninggal. Dia diduga keracunan.

Musri meninggal pada Senin (5/12/2022) pukul 03.00 WIB. Berdasarkan keterangan yang dikumpulkan polisi, korban diduga keracunan karena makan belalang setan atau yang juga dikenal dengan sebutan belalang bulus.

Berikut ini beberapa fakta terkait kasus keracunan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Korban Makan Bersama Suaminya

Kapolsek Paliyan AKP Solechan menjelaskan, kejadian bermula saat korban bersama suaminya yang bernama Kisman pergi ke ladang, Sabtu (3/12). Mereka ke ladang untuk menjaga tanamannya dari serangan monyet.

Saat berada di ladang, mereka menemukan beberapa belalang dan kemudian dimasaknya di lokasi.

ADVERTISEMENT

"Korban memasak belalang hasil tangkapannya di gubuk yang berada di ladang. Selanjutnya sekira pukul 12.00 WIB korban dan suaminya makan belalang yang telah dimasaknya," kata Solechan, Senin (5/12).

2. Korban Makan 3 Ekor Belalang

Saat itu pasangan tersebut segera memakan belalang yang dimasaknya. Kebetulan, korban makan lebih banyak dibanding suaminya.

"Saat itu korban makan 3 ekor sedangkan suaminya makan satu ekor," terangnya.

Selanjutnya, pukul 14.00 WIB korban mengalami mual dan muntah-muntah. Alhasil, korban dan suaminya pulang ke rumah sekitar pukul 16.00 WIB.

3. Korban Sempat Dibawa ke RS

Sesampainya di rumah, ternyata pasangan tersebut masih tetap mengalami mual dan muntah. Warga akhirnya membawa keduanya ke rumah sakit.

"Karena kondisinya tak kunjung membaik, korban dan suaminya dibawa keluarga ke RSUD Wonosari," ucapnya.

Sesampainya di RSUD Wonosari, korban dan suaminya menjalani perawatan dan pengambilan sampel darah untuk uji laboratorium. Kemudian pada Minggu (4/12) pukul 02.00 WIB, korban dan suaminya dibawa pulang keluarga.

Namun, setibanya di rumah, kondisi keduanya masih tetap menunjukkan gejala keracunan. Keluarga mencoba mengobati menggunakan air kelapa. Namun, pada Senin dini hari, Musri akhirnya meninggal.

Fakta soal belalang setan ada di halaman berikutnya

4. Belalang Setan Memiliki Racun

Dalam situs hpt.faperta.ugm.ac.id disebutkan, belalang setan memiliki perilaku unik. Pergerakan belalang ini lamban atau tidak gesit. Jika hendak dipegang, belalang ini lebih memilih menjatuhkan diri daripada meloncat terbang.

"Ketika dipegang manusia dan merasa terganggu, belalang setan mengeluarkan cairan berupa busa yang menyebabkan iritasi kulit pada sebagian orang dan juga mengeluarkan bunyi seperti derikan," dikutip dari artikel di hpt.faperta.ugm.ac.id.

Cairan tersebut keluar dari bagian toraksnya yang berfungsi sebagai pertahanan diri dari predatornya. Cairan juga terasa pahit dan bisa meracuni sebagian predatornya.

"...bagi sebagian orang yang kulitnya sensitif sebaiknya menggunakan sarung tangan yang terbuat dari karet agar cairan yang dikeluarkan oleh belalang setan tidak bersinggungan langsung dengan kulit yang meyebabkan iritasi," tulis artikel itu.

5. Belalang Setan Banyak Dijumpai di Gunungkidul

Guna menyelidiki penyebab meledaknya jumlah belalang setan di Gunung Kidul pada awal 2018, Fakultas Biologi UGM mengirimkan tim peneliti. Tim itu terdiri dari Drs Sudaryadi M Kes, Soenarwan Hery Purwanto M Kes, dan Drs Hari Purwanto, M P, Ph D.

Investigasi dilaksanakan di wilayah perbatasan Karangrejek dan Baleharjo, Wonosari, Gunungkidul, dan beberapa titik lokasi lain di Wonosari, Karangmojo dan Nglipar, Gunungkidul pada Selasa, 23 Januari 2018.

Hasil survei di beberapa lokasi tersebut menunjukkan bahwa belalang setan atau Aularches miliaris (L.) banyak ditemukan di perbatasan Dusun Baleharjo dan Karangrejek.

Belalang setan memiliki siklus hidup yang relatif cukup lama dibandingkan dengan jenis belalang lainnya. Dalam artikel di situs biologi.ugm.ac.id disebutkan siklus hidup belalang setan yang dipelihara di laboratorium berkisar antara 9-10 bulan, di mana 4 bulan di antaranya dalam fase telur.

Halaman 2 dari 2
(ahr/ams)


Hide Ads