Terungkap! Alasan Pemilik Rumah Satu-satunya Gang Gendruwo Akhirnya Pindah

Terungkap! Alasan Pemilik Rumah Satu-satunya Gang Gendruwo Akhirnya Pindah

Jalu Rahman Dewantara - detikJateng
Senin, 07 Nov 2022 13:27 WIB
Suasana di Gang Gendruwo, Temon, Kulon Progo, Minggu (6/11/2022).
Suasana di Gang Gendruwo, Temon, Kulon Progo, Minggu (6/11/2022). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng
Kulon Progo -

Kisah mistis di Gang Gendruwo di Dusun Kedung Banteng, Temon, Kulon Progo membuat area di sekitar gang itu tak dihuni. Satu-satunya pemilik rumah di Gang Gedruwo itu pun akhirnya mengosongkan rumahnya. Seperti apa ceritanya?

Nur Widodo (58) satu-satunya pemilik rumah di Gang Genderuwo telah mengosongkan rumahnya sejak enam tahun terakhir. Dia kini tinggal di Batang, Jawa Tengah sedangkan adiknya merantau ke Gombong, Kebumen. Sebelum kosong, rumah itu sempat dihuni ayahnya hingga meninggal.

"Saya sudah nggak di situ karena sudah pindah ke Batang. Sudah berkeluarga juga," ujar Dodo sapaan karibnya ketika dihubungi detikJateng, Sabtu (7/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Waktu bapak masih ada, kami masih sering pulang ke situ buat jenguk. Sekarang udah cukup jarang, paling ya setahun sekali pas Natal," sambungnya.

Dia menyebut setelah ayahnya meninggal, rumah itu sempat dikontrak pekerja proyek bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Para pekerja ternyata juga mengalami hal yang sama seperti saat Dodo masih menghuni rumah ini.

ADVERTISEMENT

"Pernah dulu rumah itu dikontrak orang proyek pembangunan YIA. Nah malam ketiga pertama tidak ada yang bisa tidur karena diganggu suara-suara," ucapnya.

Dodo menyebut rumah di Gang Gendruwo itu merupakan peninggalan buyutnya. Bangunan rumah itu pun akhirnya diwariskan hingga kepadanya.

"Ini rumah temurun, dari buyut, ke simbah, orang tua, kemudian ke saya," ujar Dodo.

Dodo bercerita konon terdapat rumah lain dan sebuah musala yang terletak di belakang rumahnya. Namun, bangunan itu telah terbengkalai dan tinggal menyisakan fondasi sejak Dodo masih anak-anak.

"Kalau di belakang rumah dulunya ada rumah dan ada musalanya juga, tapi itu bangunan lama banget. Saat saya kecil bangunan itu juga sudah nggak ada, hanya tinggal sisa fondasinya," ujarnya.

Masa kecil Dodo dihabiskan di rumah ini. Selama itu, banyak hal mistis yang dialaminya. Yang paling sering, adalah suara ketukan jendela setiap pukul 21.00 WIB.

"Dulu waktu saya masih tinggal di situ, tiap jam 9 malam, jendela pasti ada yang ngetuk. Tiap malam itu, sampai kita udah hapal jadi dibiarin aja," ucapnya.

Kejadian mistis lain yang cukup sering terjadi di sekitar rumah ini adalah munculnya suara-suara dari sosok yang tidak berwujud. Hal ini bahkan terjadi saat siang bolong.

Selengkapnya cerita teguran dari sosok tak terlihat di Gang Gendruwo Temon, Kulon Progo....

"Pernah dulu di pekarangan saya, ada tukang petik kelapa, masih kerja sekitar jam habis 12 siang atau bedug. Nah mesti kalau kerja lewat jam segitu ada suara yang ngeleke (mengingatkan) untuk liren (berhenti). Tapi itu cuma suara dan nggak keliatan orangnya," bebernya.

Kadus Ungkap Cerita di Balik Gang Gendruwo

Kepala Dusun Kedung Banteng, Heri Purwanto mengatakan penamaan Gendruwo terhadap gang ini punya cerita tersendiri. Dia menjelaskan, banyak warga kerap mengalami kejadian mistis, bahkan ada yang mengaku pernah diperlihatkan sosok Gendruwo di sekitar lokasi tersebut.

Kejadian yang sudah berlangsung puluhan tahun silam itu menjadi rahasia umum yang terus diperbincangkan lintas generasi di Kedung Banteng. Kuatnya narasi mistis terkait gang ini membuat warga berinisiatif untuk menamainya dengan sebutan Gendruwo.

"Soal nama Gang Gendruwo itu sudah lama banget, pas saya masih remaja malahan. Nah kenapa dinamai demikian karena dulu banyak yang ngalamin kejadian tidak masuk akal di sekitar situ, terus para sesepuh juga cerita kalau di sekitar gang itu sering muncul sosok kaya gitu (Gendruwo)," ucap Heri saat ditemui di rumahnya, Minggu (6/11).

"Nah dari situ akhirnya anak-anak muda zaman saya dulu sekitar tahun 1980-an, nyebut itu Gang Gendruwo, dan keterusan sampai sekarang," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(ams/sip)


Hide Ads