7 Fakta Cuitan Akun Twitter Polsek Srandakan soal Tragedi Kanjuruhan

Round-Up

7 Fakta Cuitan Akun Twitter Polsek Srandakan soal Tragedi Kanjuruhan

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 03 Okt 2022 19:22 WIB
Tangkapan layar cuitan Polsek Srandakan.
Tangkapan layar cuitan Polsek Srandakan. Foto: Tangkapan layar
Solo -

Akun Twitter Polsek Srandakan mengomentari cuitan terkait tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur dengan kata-kata yang tak pantas. Semula Polsek Srandakan menduga akun Twitter @polseksrandakan itu diretas. Akhirnya diketahui pelaku di balik cuitan itu mantan admin Twitter Polsek Srandakan. Berikut sederet faktanya.

1. Cuitan Twitter Polsek Srandakan

Dari tangkapan layar yang didapatkan detikJateng, awalnya akun Twitter @akm********* mencuit 'penembakan gas air mata salah satu penyebab puluhan jiwa tewas di stadion kanjuruhan. STOP KOMPETISI ATAS DASAR KEMANUSIAAN! Cc @jokowi @Kiyai_MarufAmin'. Selanjutnya, akun Twitter @polseksrandakan membalas cuitan tersebut dengan kata 'Modyarrr'.

Dari pantauan detikJateng pukul 12.39 WIB, akun @polseksrandakan juga membalas cuitan @ind*********** dengan kata-kata 'gek do belani opo koe ki'. Akun @polseksrandakan kembali menimpali cuitan akun @f1**** dengan 'Salut sama pak tentara, musnahkan'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada pukul 17.23 WIB, akun @polseksrandakan sudah menghapus balasan pada akun-akun tersebut. Kendati demikian, tangkapan layar terkait balasan @polseksrandakan ke akun lain sudah ramai tersebar di media sosial (medsos).

2. Pengakuan Admin Twitter Polsek

Kapolsek Srandakan Kompol Sudarsono membenarkan @polseksrandakan adalah akun Twitter Polsek Srandakan. Ternyata pemilik akun tersebut adalah anggota humas Polsek Srandakan.

ADVERTISEMENT

"Jujur saya kaget, selanjutnya saya lacak. Ternyata adminnya anggota Humas saya, kemudian anggota saya tidak merasa memberikan komentar di Twitter itu," kata Sudarsono saat dihubungi detikJateng, Minggu (2/10/2022).

3. Semula Diduga Diretas

Sudarsono semula menduga akun tersebut telah diretas. Terlebih, password akun tersebut sudah lama tidak diganti. Namun, Sudarsono mengaku hal tersebut masih perlu pembuktian.

"Tapi untuk menguji kebenarannya yang disampaikan anggota saya ini ,sekarang anggota saya diperiksa di propam Polres Bantul. Karena itu kan bukan pernyataan dari kesatuan," ucap Sudarsono.

4. Akhirnya Terungkap Pelakunya

Pelaku di balik cuitan kata-kata tak pantas di Twitter itu ternyata mantan admin Twitter Polsek Srandakan. Hal itu terungkap setelah dilakukan pemeriksaan terhadap beberapa personel yang bisa mengakses akun Twitter @polseksrandakan.

"Kami juga telah berkoordinasi dengan tim siber Polda DIY melakukan pemeriksaan terkait dugaan peretasan akun," kata Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry lewat pesan singkat, Senin (3/10/2022).

Pengakuan mantan admin Twitter Polsek Srandakan di halaman selanjutnya...

"Benar adanya, kelalaian dari anggota bukan admin, dan yang bersangkutan mengakui memberi komentar dengan menggunakan akun Srandakan," sambung Jeffry.

'Yang bersangkutan' itu berinisial TH, anggota polisi yang sebelumnya pernah menjadi admin Twitter Polsek Srandakan. TH saat ini masih berdinas di Polsek Srandakan.

5. Pengakuan Mantan Admin

Polisi berinisial TH itu mengaku salah karena berkomentar menggunakan akun resmi polsek. "Anggota tersebut tidak sengaja dan tidak sadar memberikan komentar dengan menggunakan akun (polsek)," kata Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry, Senin (3/10/2022).

Jeffry menyebut TH dulu pernah bertugas sebagai admin medsos Polsek Srandakan. Namun, TH kini sudah tidak bertugas menjadi admin lagi.

6. Sanksi Etik Menanti Pelaku

Polres Bantul pun meminta maaf atas kelalaian anggotanya. Kini mantan admin Polsek Srandakan itu akan mendapatkan sanksi etik.

"Dan kami tentunya akan melakukan proses disiplin atau kode etik atas pelanggarannya, dan dilakukan penahanan di tempat khusus," jelas Jeffry.

7. Polres Bantul Minta Maaf

Polres Bantul pun meminta maaf atas kelalaian anggotanya yang berkomentar di Twitter menggunakan akun @polseksrandakan.

"Benar adanya komentar yang kurang pantas tentang kasus kerusuhan sepak bola di Malang oleh akun resmi Polsek Srandakan pada tanggal 2 Oktober 2022 pukul 03.47 WIB dan 03.51 WIB. Sekali lagi kami Polres Bantul turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas kejadian yang terjadi di Kanjuruhan, Malang," kata Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry lewat pesan singkat, Senin (3/10).

"Atas kejadian itu, kami mohon maaf sebesar-besarnya dan tidak ada maksud ketersengajaan ataupun melukai perasaan para korban dan keluarga korban atau para pendukung," imbuh Jeffry.

Halaman 2 dari 2
(dil/ahr)


Hide Ads