Akui Anggota Lalai, Polisi Minta Maaf soal Cuitan di Akun Polsek Srandakan

Akui Anggota Lalai, Polisi Minta Maaf soal Cuitan di Akun Polsek Srandakan

Aditya Mardiastuti - detikJateng
Senin, 03 Okt 2022 17:34 WIB
Tangkapan layar cuitan Polsek Srandakan.
Tangkapan layar cuitan Polsek Srandakan. (Foto: Tangkapan layar)
Bantul -

Cuitan soal tragedi Kanjuruhan Malang di akun Twitter Polsek Srandakan yang memicu kehebohan ternyata dilakukan oknum polisi yang juga mantan admin @polseksrandakan. Polres Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), meminta maaf atas kelalaian anggotanya itu.

"Benar adanya komentar yang kurang pantas tentang kasus kerusuhan sepak bola di Malang oleh akun resmi Polsek Srandakan pada tanggal 2 Oktober 2022 pukul 03.47 WIB dan 03.51 WIB. Sekali lagi kami Polres Bantul turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas kejadian yang terjadi di Kanjuruhan, Malang," kata Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry lewat pesan singkat, Senin (3/10/2022).

Jeffry menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan tim siber Polda DIY dan memeriksa beberapa personel khususnya admin dan personel yang bisa mengakses Twitter tersebut. Hasilnya ditemukan adanya kelalaian yang dilakukan oleh anggotanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan benar adanya kelalaian dari anggota bukan admin dan mengakui bahwa yang bersangkutan memberi komentar dengan menggunakan akun Srandakan. Anggota tersebut tidak sengaja dan tidak sadar memberikan komentar dengan menggunakan akun," terangnya.

Jeffry menyebut polisi berinisial TH itu dulunya adalah admin Twitter Polsek Srandakan. Kini yang bersangkutan masih bertugas di Polsek Srandakan.

ADVERTISEMENT

"Atas kejadian itu, kami mohon maaf sebesar-besarnya dan tidak ada maksud ketersengajaan ataupun melukai perasaan para korban dan keluarga korban atau para pendukung," tutur dia.

Pencuit soal Tragedi Kanjuruhan di @polseksrandakan Disidang Etik

Atas perbuatannya, polisi berinisial TH itu akan menjalani sidang disiplin. Pihaknya masih menunggu sanksi yang akan dijatuhkan komite disiplin.

"Dan kami tentunya akan melakukan proses disiplin atau kode etik atas pelanggaran dan dilakukan penahanan di tempat khusus," jelas Jeffry.

Untuk diketahui, cuitan akun Twitter Polsek Srandakan soal tragedi Kanjuruhan, yang menewaskan 125 orang suporter berdasarkan pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, diunggah pada Minggu (2/10) kemarin. Namun saat dilihat detikJateng Senin (3/10/2022), cuitan akun Twitter Polsek Srandakan itu sudah dihapus.

Akan tetapi, tangkapan layar coal cuitan akun Polsek Srandakan itu sudah beredar di media sosial. Dari tangkapan layar yang diperoleh detikJateng, awalnya akun Twitter @akmalmaharli menulis 'penembakan gas air mata salah satu penyebab puluhan jiwa tewas di stadion kanjuruhan. STOP KOMPETISI ATAS DASAR KEMANUSIAAN! Cc @jokowi @Kiyai_MarufAmin'. Selanjutnya, akun Twitter @polseksrandakan membalas cuitan tersebut dengan kata 'Modyarrr'.

Tak hanya hal tersebut, dari pantauan detikJateng pada Minggu (2/10) pukul 12.39 WIB ternyata akun @polseksrandakan juga membalas cuitan @indohooligan12 dengan kata-kata 'gek do belani opo koe ki'. Seperti tidak ingin berhenti, akun @polseksrandakan kembali menimpali cuitan akun @f12xos dengan 'Salut sama pak tentara, musnahkan'.




(aku/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads