Ada Temuan Foto Calon Lurah, Penyaluran BLT BBM di Gilangharjo Bantul Tertunda

Ada Temuan Foto Calon Lurah, Penyaluran BLT BBM di Gilangharjo Bantul Tertunda

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Selasa, 13 Sep 2022 16:21 WIB
Panewu (Camat) Pandak Nanang Dwi Atmoko saat memberikan keterangan, Selasa (13/9/2022).
Panewu (Camat) Pandak, Bantul, Nanang Dwi Atmoko saat memberikan keterangan soal bantuan BLT BBM dan foto calon lurah, Selasa (13/9/2022). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng
Bantul -

Penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) BBM di Kalurahan Gilangharjo, Pandak, Kabupaten Bantul, yang sedianya berlangsung sejak pekan lalu harus tertunda hingga Sabtu (17/9). Gegaranya ada temuan gambar salah satu calon lurah pada undangan yang dibagikan ke penerima BLT BBM. Walhasil, undangan yang sudah tersebar harus ditarik kembali.

Panewu (Camat) Pandak, Nanang Dwi Atmoko, mengatakan pihaknya mendapat laporan dari warga Gilangharjo soal adanya foto salah satu calon Lurah Gilangharjo dalam undangan yang dibagikan ke penerima BLT BBM itu pada Jumat (9/9) siang pekan lalu.

Setelah ditelusuri, pihak yang berwenang membagikan undangan itu adalah petugas Kantor Pos Kapanewon Pandak. Namun, demi mengejar waktu, petugas Kantor Pos pun melibatkan kurir. Kemudian, kurir itu melibatkan warga dalam membagikan undangan ke penerima BLT BBM.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belakangan diketahui ada salah satu warga yang ikut membagikan selebaran berisi foto calon Lurah Gilangharjo setelah memberikan undangan tersebut. Hal itu kemudian menuai sorotan di Kapanewon Pandak.

"Malam Jumat sebenarnya sudah diserahkan ke Pak S (dari kurir), Pak S menyerahkan ke teman-teman jamaahnya. Jumat pagi mulai diedarkan dan Jumat siang ada yang lihat Bu S itu dan muncul salah satu calon lurah di undangan BLT kemudian diviralkan," kata Nanang saat ditemui di Kapanewon Pandak, Selasa (13/9/2022).

ADVERTISEMENT

"Selanjutnya kita klarifikasi bersama Pemerintah Kalurahan Jumat malam, tapi calon (lurah) itu tidak mengakui memerintahkan untuk menempel foto di undangan BLT. Tapi untuk memerintahkan menjadi simpatisan mungkin iya, karena sama-sama teman jamaah," imbuh Nanang.

Nanang melanjutkan, pada Sabtu (10/9) pagi pihaknya mengadakan pertemuan dengan pihak Kantor Pos. Hasilnya, pembagian undangan BLT BBM di Gilangharjo ditunda.

"Penundaannya ada dua alternatif, sebelum Pilur (Pemilihan Lurah) atau sesudah Pilur. Pada Senin (12/9) pagi kita koordinasi dengan Komisi A (DPRD Bantul) dan akhirnya dibuat pembagian undangan (BLT BBM) harus secepatnya karena itu hak warga," katanya.

Menurut Nanang, pembagian undangan BLT BBM sebelumnya sudah dilakukan di sembilan Pedukuhan namun akhirnya ditarik kembali.

"Ada 9 Pedukuhan yang sudah dibagi, 6 belum, masih utuh, diserahkan Kalurahan dan diserahkan ke Kantor Pos (Pandak)," ujarnya.

Terkait keputusan tersebut, beberapa Dukuh menginginkan pembagian undangan dilakukan setelah Pemilihan Lurah atau setelah tanggal 25 September. Selain itu, pembagian undangan harus dilakukan oleh petugas Kantor Pos.

Pernyataan calon lurah pemilik foto itu ada di halaman selanjutnya...

"Lalu setelah pendekatan dengan seluruh Dukuh di Gilangharjo, karena kita disebut menzalimi masyarakat, undangan sudah disebar kok ditarik lagi. Akhirnya disepakati Sabtu untuk penyerahan BLT BBM sama BLT sembako di Kantor Kapanewon," ucapnya.

Di sisi lain, Nanang menyayangkan kenapa hari pembagian foto calon lurah itu harus bersamaan dengan jadwal pembagian undangan BLT BBM.

"Kader atau simpatisan (calon Lurah) yang ingin membantu perolehan suara calon kan sah-sah saja. Karena pilihan kan langsung, umum, bebas dan rahasia. Tadi sudah diklarifikasi bahwa penyerahan foto itu setelah dia memberikan undangan (BLT BBM)," ujarnya.

"Jadi tidak bersamaan, tidak langsung ditempel di undangan BLT BBM. Memang (yang menyerahkan undangan BLT BBM) mendukung salah satu calon, tapi tidak dikaitkan di BLT-nya, hanya kebetulan momentumnya sama. Meski dia tidak menyerahkan undangan, yang bersangkutan bakal menyerahkan fotonya itu kepada warga," imbuh Nanang.

Sementara itu, Kasatgas BLT BBM Kantor Pos Bantul, Anwar Suharsono, mengatakan teknis pembagian undangan BLT BBM di setiap daerah berbeda-beda. Di Bantul, pihaknya berkoordinasi dengan pihak Kapanewon dan Kalurahan agar lebih cepat.

"Di Bantul kita koordinasi dengan Kapanewon atau Kalurahan. Ekspektasi percepatan pembayaran BLT karena deadline jadwal. Kalau sangkutan dengan Pilur tidak ada," kata Anwar.

Anwar juga memastikan bahwa pihaknya segera menyebar undangan kepada penerima BLT BBM di Kalurahan Gilangharjo. Pihaknya sudah rapat dengan Panewu Pandak dan tercapai kesepakatan kapan penyerahan BLT tersebut.

"Di Gilangharjo batch satu ada 1.843 penerima dan batch dua ada 371 penerima. Sehingga totalnya 2.214 penerima. Semua disalurkan hari Sabtu (17/9) di Kantor Kapanewon Pandak," ujarnya.

Terpisah, Mulyadi, calon Lurah Gilangharjo yang fotonya dibagikan pada hari yang sama dengan undangan BLT BBM, mengatakan bahwa penyebar undangan BLT BBM dan foto dirinya adalah simpatisan.

"Saya tidak ada hubungan apa-apa dengan Kantor Pos, yang membagi memang simpatisan saya, tapi tidak ada hubungan dengan kantor Pos membagikan itu," kata Mulyadi.

"Dan sebelumnya memang sudah saya kasih foto karena memang diizinkan dari Kalurahan Gilangharjo, karena sebagai simpatisan kan harus mencari suara sebanyak-banyaknya. Apalagi dia sudah punya foto itu dan saat memberikan undangan itu tidak berbarengan dengan pemberian foto itu," lanjut Mulyadi.

Mulyadi merasa dirugikan dengan adanya kejadian tersebut. Mulyadi menilai dirinya menjadi korban fitnah.

"Undangan BLT ditumpangi foto itu merupakan suatu fitnah, dia bukan timses tapi simpatisan. Saya saja tahunya sudah viral, dan sama sekali tidak memerintahkan dia (simpatisan) untuk menyisipkan foto ke undangan BLT BBM," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(dil/rih)


Hide Ads