Kecam Aksi Pengeroyokan Suporter, PSS Janji Kawal Kasus hingga Tuntas

Kecam Aksi Pengeroyokan Suporter, PSS Janji Kawal Kasus hingga Tuntas

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Minggu, 28 Agu 2022 20:49 WIB
PSS Sleman sampaikan duka cita atas tewasnya seorang suporter, Aditya Eka Putranda.
PSS Sleman sampaikan duka cita atas tewasnya seorang suporter, Aditya Eka Putranda. Foto: Twitter PSS Sleman
Sleman -

Publik sepak bola Sleman kembali berduka. Aditya Eka Putranda, salah satu suporter PSS meninggal dunia usai dikeroyok usai menonton pertandingan antara PSS menghadapi Persebaya Surabaya, Sabtu (27/8) malam.

Ini kali kedua jatuhnya korban meninggal di kubu suporter Super Elja di Liga 1 musim 2022/2023. Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada (PT PSS), Andywardhana, mengecam kejadian ini.

"Kami keluarga besar PSS turus prihatin dan berbelasungkawa atas meninggalnya salah satu keluarga kami dari BCS yaitu saudara Aditya. Kami sangat menyesalkan dan mengecam kejadian ini kembali terulang serta akan mengawal hingga tuntas sampai pelaku diberikan hukuman yang setimpal," kata Andywardhana dalam keterangan tertulis, Minggu (28/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andy menilai, dalam sepak bola tak ada yang lebih penting dari nyawa. Rivalitas, kata dia, hanya berlaku selama 90 menit pertandingan saja.

"Tidak ada yang lebih berharga dari sepak bola daripada nyawa itu sendiri. Tentu menjadi suatu impian dari kita semua dari PSS saya rasa juga dari klub lain bahwa rivalitas itu hanya ada di lapangan selama 90 menit, lalu setelah itu kita tetap sebagai suatu keluarga dan juga menjunjung tinggi sportivitas," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Dari informasi terakhir pihak kepolisian, pelaku pengeroyokan sudah tertangkap. Polisi pun sedang mendalami kasus tersebut.

"Dari kejadian sebelumnya, saya sudah tidak ingin ini terjadi kembali. Membayangkan bagaimana orang tuanya melepas anaknya untuk mendukung kebanggaan dan ternyata ia tidak pernah kembali membuat hati saya sangat teriris," urainya.

"Siapa pun pelakunya, semoga pihak kepolisian bisa memberikan hukuman yang setimpal. Saya berharap kejadian ini tidak terulang lagi dan menjadi pembelajaran untuk kita yang cukup mahal," ungkapnya.

Andy berharap agar dari kejadian ini, suporter sepak bola di seluruh Indonesia bisa sadar dan hal serupa seperti ini tidak perlu terjadi lagi.

"Saya berharap dengan kejadian ini, seluruh suporter sepak bola di seluruh Indonesia bisa sadar dan membuka mata kalau sepak bola tidak lebih berharga daripada nyawa. Semoga kita bisa lebih baik lagi menata kekeluargaan di antara para suporter sepak bola di Indonesia," pungkasnya.




(ahr/rih)


Hide Ads