Polisi menangkap sejumlah orang buntut pengeroyokan terhadap suporter PSS Sleman Aditya Eka Putranda hingga tewas, Sabtu (27/8) malam. Sejauh ini polisi masih mendalami motif pengeroyokan.
Saat dimintai konfirmasi, Kapolres Sleman AKBP Ach Imam Rifai belum bisa memastikan apakah peristiwa penganiayaan ini melibatkan antarsuporter atau tidak. Sebab peristiwa tewasnya Aditya setelah laga PSS Sleman melawan Persebaya Surabaya.
"Sedang kita pastikan, apa ada kaitannya atau nggak. Memang kejadian ini kan setelah pertandingan selesai sekitar jam setengah 11 malam. Kemudian ada kejadian ini," kata Imam saat dihubungi wartawan, Minggu (28/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kita mau pastikan lagi apakah itu memang ada kaitannya apa nggak. Yang pasti kan ada laporan polisi terkait dengan dugaan penganiayaan, pengeroyokan dan ada korban meninggal," sambungnya.
Baca juga: Lagi! Suporter PSS Sleman Tewas Dikeroyok |
Diberitakan sebelumnya, kabar duka kembali menerpa dunia sepak bola Indonesia. Seorang suporter PSS Sleman Aditya Eka Putranda dianiaya sejumlah orang hingga tewas di daerah Gamping, Sleman, tadi malam.
Kapolres Sleman AKBP Ach Imam Rifai saat dimintai konfirmasi terkait kejadian tersebut mengatakan telah menerima laporan kejadian itu.
"Ada laporan penganiayaan, beberapa orang sudah kita amankan, sudah dilakukan pendalaman oleh teman-teman Reskrim," kata Imam saat dihubungi wartawan, Minggu (28/8).
Imam membeberkan, saat ini polisi masih mendalami peran mereka yang telah diamankan. Terkait jumlah yang diamankan, Imam juga belum membeberkan karena kemungkinan bisa terus bertambah.
"Masih didalami perannya masing-masing atau yang membuat terang peristiwa itu sebenarnya kejadiannya seperti apa," sambungnya.
Lebih lanjut, dari laporan yang diterimanya, peristiwa penganiayaan ini terjadi pada Sabtu (27/8) jelang Minggu (28/8) dini hari. Ketika itu Aditya bersama rekannya tengah berhenti di depan palang pintu kereta api daerah Gamping, Sleman, dan kemudian dikeroyok.
"Pas di simpang kereta berhenti ada kereta lewat. Kemudian, ada beberapa orang yang melakukan pengeroyokan di situ," urainya.
Imam melanjutkan korban menderita luka akibat serangan senjata tajam. Korban pun sempat dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tak tertolong.
"Ada beberapa luka sajam kemudian pas dibawa ke RS meninggal. Hasil autopsi resmi belum ada, kemudian yang (menganiaya) berapa orang itu baru kita dalami," ujarnya.
(rih/ahr)