Tri Fajar Korban Rusuh Suporter Meninggal, Ayah: Cukup Anak Saya Saja

Tri Fajar Korban Rusuh Suporter Meninggal, Ayah: Cukup Anak Saya Saja

Jauh Hari Wawan S. - detikJateng
Rabu, 03 Agu 2022 12:06 WIB
Ayah Tri Fajar, Wahyudi (59).
Ayah Tri Fajar, Wahyudi (59). (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng).
Sleman -

Wahyudi, ayah dari Tri Fajar Firmansyah (23) sangat terpukul dengan kepergian anaknya. Pria 59 tahun itu pun berharap agar kasus ini diusut tuntas dan menjadi kejadian terkahir yang menyebabkan korban jiwa.

Wahyudi tidak ingin ada 'Tri Fajar' lain yang menjadi korban atas kericuhan suporter di kemudian harinya.

"Iya (diusut tuntas), biar tidak merembet cukup anak saja yang kena musibah ini," kata Wahyudi saat ditemui di rumah duka Dusun Tambakbayan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Rabu (3/8/2022).

Wahyudi mengenang Tri Fajar sebagai pribadi yang baik dan biasa-biasa saja. Dia juga menceritakan jika anaknya memang sering menonton pertandingan PSS Sleman.

Dalam kejadian rusuh itu pun dia meyakini jika anaknya tidak salah.

"Anak saya tidak salah, anak saya ini pendiam. Sama saya dekat, ya bercanda biasa sama ibunya itu juga (dekat)," bebernya.

Wahyudi mengungkapkan, sebelum kejadian itu Tri Fajar masih makan bersama dirinya. Namun, setelah makan Tri Fajar dihubungi rekannya dan diajak untuk menonton konvoi.

"Terus masuk ke kamar kemudian ditelepon temannya dan keluar, kok kemudian saya mendengar anak saya terkena itu. Saya sakit hati, hancur hati saya," ucapnya.

Sementara itu, Dukuh Tambakbayan, Widodo, menambahkan korban menderita luka parah di kepala bagian belakang.

"Iya parah di belakang (kepala) ini. Dipukul apa gimana kurang tahu. Nggak sadar dari awal itu," kata Widodo di lokasi yang sama.

Ia pun ingin agar kejadian ini tidak terulang kembali. Selain itu, dia meminta polisi agar mengusut tuntas.

Diberitakan sebelumnya, Tri Fajar mengembuskan napas terakhir pada Selasa (2/8) usai delapan hari dirawat di RSPAU Hardjolukito. Dia merupakan korban salah sasaran saat kerusuhan suporter pada Senin (25/7) malam di depan supermarket Mirota Kampus, Babarsari.

"Meninggal jam 14.10 WIB, dirawat di RSPAU Hardjolukito sudah selama 8 hari,"

Selama delapan hari itu, Tri Fajar tidak sadarkan diri. Dari keterangan polisi beberapa waktu lalu, Fajar menderita luka cukup berat di bagian kepala.

"Kondisinya tidak karuan Mas, kondisinya tidak sadar selama 8 hari, masuk Senin (25/7) malam sampai Selasa (26/7) belum sadar," tuturnya.




(apl/mbr)


Hide Ads