Tri Fajar Firmansyah (23) seorang suporter PSS Sleman meninggal dunia pada Selasa (2/8) atau setelah delapan hari dirawat di RSPAU Hardjolukito. Dia merupakan korban salah sasaran saat kerusuhan suporter pada Senin (25/7) malam di depan sebuah supermarket di Babarsari. Sleman.
"Meninggal jam 14.10 WIB, dirawat di RSPAU Hardjolukito sudah selama 8 hari," kata Wahyudi (59) yang merupaka ayah almarhum saat ditemui di rumah duka Dusun Tambakbayan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Rabu (3/8/2022).
Wahyudi menuturkan, sosok Tri Fajar merupakan pribadi yang biasa-biasa saja. Dia juga mengenang jika anaknya sering menonton pertandingan PSS Sleman. Dalam kejadian rusuh itu pun dia meyakini jika anaknya tidak salah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anak saya tidak salah, anak saya ini pendiam. Sama saya dekat, ya bercanda biasa sama ibunya itu juga (dekat)," bebernya.
Sebelum kejadian itu pun, Tri Fajar masih makan bersama ayahnya. Namun, setelah makan Tri Fajar dihubungi rekannya dan diajak untuk menonton konvoi.
"Terus masuk ke kamar kemudian ditelepon temannya dan keluar, kok kemudian saya mendengar anak saya terkena itu. Saya sakit hati, hancur hati saya," ucapnya.
Wahyudi ingin agar kasus ini diusut tuntas dan tidak merembet ke mana-mana.
"Iya (diusut tuntas), biar tidak merembet cukup anak saja yang kena musibah ini," tegasnya.
(ahr/mbr)