Idul Adha biasanya menjadi momen yang ditunggu oleh para peternak sapi dan kambing untuk 'panen'. Tetapi, adanya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) memupuskan harapan para peternak.
Seperti di Kabupaten Bantul, peternak mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah karena ternaknya mati terserang PMK. Ini seperti yang dialami Tugiyem (55), peternak sapi di Padukuhan Pentung, Kalurahan Seloharjo, Kapanewon Pundong.
Tugiyem menuturkan dua ekor sapi miliknya yang jadi tabungan saat ada kebutuhan mendadak itu mati akibat PMK.
"Yang mati indukan satu dan pedet (anakan) satu. Awalnya yang pedet terus selisih beberapa hari gantian indukannya, kalau ditaksir kerugiannya ya sekitar Rp 30 juta," kata Tugiyem kepada wartawan di Bantul, Jumat (8/7/2022).
Tugiyem menjelaskan indukan sapi yang mati merupakan anak dari sapi indukan sebelumnya, yang dijual karena sudah tidak produktif.
"Jadi sapi itu tabungan, kalau ada kebutuhan mendadak seperti biaya sekolah saya jual. Sebelumnya yang anakan sapi itu rencananya akan dijual untuk biaya sekolah anak, tapi malah mati karena PMK," ujarnya.
Saat ini Tugiyem hanya memiliki seekor sapi indukan yang baru sembuh dari PMK. Meski kecewa tidak bisa menjual sapi saat Idul Adha, Tugiyem mengaku bersyukur karena masih ada sapinya yang hidup.
"Ya mungkin belum beruntung saja, yang penting masih punya sapi untuk dipelihara," ucapnya.
Peternak sapi di Pentung lainnya, Adi Kemis (65) mengaku kehilangan satu ekor indukan sapi gara-gara PMK pada pertengahan bulan Juni. Saat ini Kemis hanya tinggal memiliki satu indukan dan dua anakan sapi.
"Saya pelihara empat ekor sapi, dua indukan dan dua anakan sapi. Yang mati satu sapi indukan akibat PMK," ucapnya.
Alhasil, Kemis merugi hingga puluhan juta rupiah. Padahal sapi-sapi miliknya adalah tabungan khususnya menjelang Idul Adha.
"Jadinya kehilangan tabungan Rp 22 juta, lha mau gimana lagi," ujarnya.
Sementara itu, Lurah Seloharjo, Mahardi Badrun mengatakan di Seloharjo tercatat ada belasan sapi yang mati akibat PMK jelang Idul Adha. Menurutnya wilayah paling parah berada di Pentung.
"Kalau yang paling banyak di Pedukuhan Pentung dengan sembilan ekor sapi yang mati. Dari jumlah itu ya kerugian peternak akibat PMK bisa mencapai ratusan juta rupiah," ucapnya.
Simak Video "Warga Korban Banjir di Pati Mengungsi di Tenda Seadanya"
[Gambas:Video 20detik]
(apl/rih)