"Sampel saat ini ada sekitar 870-an, jadi kita siap untuk menerima sampel lagi. Regulasinya kabupaten yang masih bebas, kalau ada kasus pertama dilaporkan kemudian kita akan turun ke lapangan untuk investigasi, kemudian kita uji. Kalau daerah itu ada yang positif, kemudian lainnya ada gejala klinis maka yang lainnya dinyatakan positif klinis," jelas Koordinator Pelayanan Veteriner BBVet Wates, Indarto.
Indarto menuturkan 870 sampel itu berasal dari 3 provinsi sesuai kewenangan BBVet, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah dan DIY. Menurutnya sampel paling banyak diterima dari wilayah Jawa Timur, disusul Jawa Tengah dan DIY paling sedikit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indarto mengatakan sejauh ini tidak ada kendala dalam pengecekan sampel. Bahkan untuk menunjang percepatan hasil uji lab, ruang lab yang sebelumnya diperuntukkan untuk deteksi COVID-19, kini difokuskan menguji sampel PMK.
"Tidak ada kesulitan karena kita sudah menguji jumlah besar waktu ada COVID-19, kemudian karena ada PMK, lab buat COVID-19 sekarang diganti untuk pengujian PMK," pungkas dia.
(sip/aku)