Dewan Pengurus Daerah (DPD) PAN Bantul memasukkan nama Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai usulan salah satu calon presiden (Capres) 2024. Lalu, bagaimana tanggapan Raja Keraton Jogja tersebut?
"Ya biarin aja, nggakpapa," kata Sultan kepada wartawan di Kompleks Kepatihan, Kantor Gubernur DIY, Senin (20/6/2022).
Sultan menegaskan, hal tersebut sebagai aspirasi dari masyarakat. Dirinya pun tak melarang aspirasi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya nggakpapa. Wong ana aspirasi mosok (masak) aku mengatakan jangan lho," jelasnya.
Namun soal dirinya bersedia atau tidak, kata Sultan, hal tersebut menjadi kewenangan dirinya sendiri. "Masalah bersedia atau tidak, masalah lain," katanya.
Menurutnya Pilpres 2024 masih dua tahun lagi. Dirinya pun belum memastikan apakah bersedia atau tidak untuk maju di Pilpres 2024.
"Wong (Pilpres) masih dua tahun lagi," katanya.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, DPD PAN Kabupaten Bantul menggelar rapat kerja daerah (rakerda) ke-2 dalam rangka menjaring calon Presiden dan Wakil Presiden yang selanjutnya diusulkan ke pusat. Dari kegiatan tersebut muncul 10 nama dan salah satunya Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X.
Ketua DPD PAN Kabupaten Bantul Wildan Nafis menjelaskan, pasca-munculnya koalisi Indonesia bersatu DPP PAN memerintahkan jajaran untuk melaksanakan rakerda. Nantinya dari DPD PAN Bantul mengusulkan 10 nama ke DPW dan mengerucut menjadi 6 nama yang diusulkan ke DPP PAN
"Jadi sekarang itu sistemnya penjaringan dari bawah dan masing-masing (DPD) mengusulkan 10 nama (calon Presiden). Kalau dulu kan hak veto DPP," katanya saat ditemui Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul, Minggu (19/9)
Menyoal nama-nama yang diusulkan DPD PAN Bantul, Wildan mengaku tidak jauh-jauh dari tokoh-tokoh nasional yang memiliki elektabilitas tinggi. Bahkan, salah satunya adalah Sultan HB X.
"Untuk 10 nama siapa nanti akan kita rekomendasikan. Yang jelas Ketum (PAN) Zulkifli Hasan, lalu ada Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Erick Thohir dan karena ada di Jogja nama Sultan akan dimunculkan," ujarnya.
Terkait alasan mengusulkan nama Sultan sebagai Capres dari PAN, Wildan mengaku karena Sultan berpengalaman di kancah nasional. Selain itu, Sultan adalah pemimpin yang njawani.
"Karena sudah berpengalaman di kancah nasional dan bukan sekali dua kali namanya muncul sebagai calon Presiden. Apalagi kita sekarang butuh sosok untuk orang Indonesia, kepemimpinan Nusantara itu harus sosok yang iso (bisa) njawani, kalem dan tidak mudah emosional," ucapnya.
"Kenapa? Indonesia kan terdiri dari bersuku suku jadi pemimpinnya harus adem, teduh dan wawasannya juga luas. Dan alhamdulillah selama memimpin Jogja selama ini aman adem," pungkas Wildan.
(sip/sip)