Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) menggelar rapat kerja daerah (rakerda) ke-2 DPD PAN Kabupaten Bantul dalam rangka menjaring calon Presiden dan Wakil Presiden yang selanjutnya diusulkan ke pusat. Dari kegiatan tersebut muncul 10 nama dan salah satunya Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X.
Ketua DPD PAN Kabupaten Bantul Wildan Nafis menjelaskan, pasca-munculnya koalisi Indonesia bersatu DPP PAN memerintahkan jajaran untuk melaksanakan rakerda. Nantinya dari DPD PAN Bantul mengusulkan 10 nama ke DPW dan mengerucut menjadi 6 nama yang diusulkan ke DPP PAN
"Jadi sekarang itu sistemnya penjaringan dari bawah dan masing-masing (DPD) mengusulkan 10 nama (calon Presiden). Kalau dulu kan hak veto DPP," katanya saat ditemui Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul, Minggu (19/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyoal nama-nama yang diusulkan DPD PAN Bantul, Wildan mengaku tidak jauh-jauh dari tokoh-tokoh nasional yang memiliki elektabilitas tinggi. Bahkan, salah satunya adalah Sultan HB X.
"Untuk 10 nama siapa nanti akan kita rekomendasikan. Yang jelas Ketum (PAN) Zulkifli Hasan, lalu ada Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Erick Thohir dan karena ada di Jogja nama Sultan akan dimunculkan," ujarnya.
Terkait alasan mengusulkan nama Sultan sebagai Capres dari PAN, Wildan mengaku karena Sultan berpengalaman di kancah nasional. Selain itu, Sultan adalah pemimpin yang njawani atau kalem.
"Karena sudah berpengalaman di kancah nasional dan bukan sekali dua kali namanya muncul sebagai calon Presiden. Apalagi kita sekarang butuh sosok untuk orang Indonesia, kepemimpinan Nusantara itu harus sosok yang iso (bisa) njawani, kalem dan tidak mudah emosional," ucapnya.
"Kenapa? Indonesia kan terdiri dari bersuku suku jadi pemimpinnya harus adem, teduh dan wawasannya juga luas. Dan alhamdulillah selama memimpin Jogja selama ini aman adem," pungkas Wildan.
(sip/sip)